Matanurani, Jakarta – Mewabahnya virus corona atau Covid-19 tak hanya menimbulkan krisis bagi sektor kesehatan, tapi juga memberikan dampak krisis bagi perekonomian. Keduanya sama-sama mengandung risiko tinggi bagi kemanusiaan
“Karenanya kebijakan negara tidak bisa membiarkan terjadinya ‘zero sum game’, atau hanya menangani salah satu di antara keduanya. Kemungkinan besar fatalitas akibat faktor sosial ekonomi bisa lebih tinggi dibanding fatalitas akibat Covid 19, terutama di kalangan pengangguran dan kaum miskin, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,” kata Pengamat Ekonomi Kebijakan Publik, Sahala Benny Pasaribu, dalam diskusi virtual yang digelar media Berita satu, di Jakarta, Jumat (22/5).
Benny menambahkan perlu berpikir lebih rasional dan realiatis dalam memahami risiko pandemi covid 19 seperti melaksanakan protokol kesehatan. Serta memahami risiko krisis ekonomi dengan menjalankan ekonomi secara bertahap.
“Intinya roda ekonomi harus tetap berjalan, yakni dengan prinsip New Normal serta-protokol kesehatan secara disiplin. Kemudian sediakan stimulus ekonomi, dengan memakai momentum ini untuk melakukan Transformasi Ekonomi dengan Hilirisasi terutama di 4 sektor: agroindustri, maritim, pariwisata, dan ekonomi kreatif,” pungkas Benny. (Smn).