Matanurani, Jakarta– Dewan Pimpinan dan Pengurus Pusat, serta perwakilan daerah-daerah Kadin Indonesia, dan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), Senin (10/7) bertemu dengan Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang (OSO) di kantor DPDRI, Jakarta. Ada beberapa hal penting disampaikan Kadin Indonesia kepada Ketua DPDRI.
Ketua Umum Kadin Eddy Ganefo menyampaikan hasil kajian dari berbagai informasi dan diskusi pelaku usaha dan berharap dukungan DPD sebagai utusan dari berbagai daerah untuk mendorong pemerintah daerah agar paket kebijakan ekonomi dapat berjalan di seluruh daerah.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan beberapa hal antara lain, soal kebijakan-kebijakan untuk menguatkan peran pasar tradisional dan daya saingnya dari himpitan pasar ritel modern, soal kemudahan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya penguatan usaha kecil menengah di daerah-daerah dan terakhir adalah memperkuat undang-undang dari lembaga Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dari ancaman para kartel.
“Hasil kajian dan informasi yang kami kaji dari berbagai pelaku usaha perlu kami sampaikan ke DPD sebagai kepedulian Kadin terhadap ekonomi kerakyatan,” kata Eddy.
Ketua DPD memyambut baik kunjungan Kadin ke DPD dan berharap kerjasama antara DPD dan Kadin semakin intens khususnya bagi kepentingan pelaku-pelaku usaha di daerah.
OSO juga secara antusias mendengarkan beberapa laporan yang disampaikan oleh beberapa Wakil Ketua Umum dari berbagai pengalaman dan permasalahan yang dihadapi berbagai bidang.
“Untuk itulah saya berpesan kepada Kadin agar berorientasi juga kepada pengembangan ekonomi daerah dan Kadin daerah harus terus bekerja mengembangkan ekonomi daerahnya,” imbuhnya.
Di bidang usaha kecil menengah, OSO meminta Kadin harus berorientasi kepada UKM dan berharap Kadin tidak hanya kemudian besar di pusat namun di daerah tidak ada.
“Kadin harus berorientasi dan berpihak pada UKM. Mari kita perhatikan daerah dan Kadin harus dibutuhkan untuk seluruh wilayah Indonesia. Dan jadikan Kadin seperti piramid. Besar dibawah dan kecil diatas,” kata Oesman.
Dalam kesempatan itu, OSO juga meminta agar Kadin memberi perhatian kepada daerah khususya petani. Karena menurut OSO tolak ukur kemakmuran Indonesia dilihat dari kesejahteraan para petani di daerah. Jika ekonomi di daerah bangkit, dipastikan Indonesia sudah makmur.
“Kalau petani belum makmur, jangan mimpi Indonesia makmur. Tidak akan makmur Indonesia, jika daerah tidak makmur,” tukas OSO yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Kadin itu. (Smn).