Matanurani, Jakarta – Pemerintah akan memberikan stimulus berupa insentif kepada para pelancong baik dalam maupun luar negeri. Langkah tersebut dilakukan demi mendorong kinerja pariwisata dalam jangka pendek yang kini tengah meredup lantaran merebaknya virus korona.
Presiden Joko Widodo berencana untuk memberikan potongan tarif hingga 30% dari total tarif riil kepada wisatawan nusantara dan mancanegara yang mengunjungi tempat-tempat tertentu di Indonesia.
Kebijakan tersebut bisa diterapkan hingga tiga bulan ke depan.
“Ini masih kita hitung bersama-sama sore hari ini untuk memberikan diskon insentif. Mungkin kita beri waktu selama tiga bulan ke depan untuk destinasi-destinasi yang nanti juga akan kita putuskan,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/2).
Lebih dari itu, ia juga membuka peluang untuk memberi diskon hingga 50% bagi biro-biro perjalanan untuk mendatangkan lebih banyak turis ke berbagai daerah di Indonesia.
“Sehingga betul-betul menggairahkan dunia wisata kita karena memang sekarang baru ada masalah karena virus korona,” tuturnya.
Adapun, untuk jangka panjang, pemerintah akan fokus mengerek peringkat daya saing pariwisata Indonesia yang kini masih tertahan di posisi 40.
Dalam lima tahun terakhir, peringkat Indonesia memang terus merangkak naik secara konsisten. Pada 2015, Indonesia masih berada di level 50, kemudian naik ke urutan 42 di 2017 dan naik tipis ke 40 pada 2019.
Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga utama, Indonesia saat ini masih tertinggal.
Thailand tercatat ada pada posisi 31, Malaysia di ranking 29 dan Singapura berada jauh di angka 17.
Jokowi mengatakan, Indonesia sudah unggul dalam lima indikator pariwisata yakni meliputi daya saing harga, prioritas kebijakan, daya tarik alam, keterbukaan serta daya tarik budaya dan kunjungan bisnis.
Namun, Indonesia juga masih lemah dalam lima hal yakni lingkungan yang berkelanjutan, kesehatan dan kebersihan, keamanan, kesiapan teknologi informasi dan infrastruktur pariwisata.
“Ini yang dalam pembenahan terus. Saya kira catatan-catatan ini apa harus kita jadikan acuan dalam bekerja ke depan dengan target-target yang terukur dan jelas,” tandasnya.(Mei).