Home Nasional Jokowi Heran Jagung di Petani Rp 3.500/Kg, di Koran Rp 6.000/Kg

Jokowi Heran Jagung di Petani Rp 3.500/Kg, di Koran Rp 6.000/Kg

0
SHARE
Petani memanen jagung di areal persawahan di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (15/11). Harga jagung di tingkat petani mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp3 ribu per kilogram menjadi Rp4 ribu dengan volume sama, dampak perubahan pola tanam tahun ini. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/pd/16

Matanurani, Cianjur – Saat penyerahan Surat Keputusan (SK) pemanfaatan hutan sosial oleh rakyat, di Cianjur, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak warga yang mengelola untuk berdialog. Dalam dialog Jokowi heran mengetahui harga jagung Rp 3.500/kilogram (kg) di kalangan petani.

Salah satu warga yang diajak berdialog yakni Suparno dari Indramayu. Suparno memanfaatkan lahan konsesi dari pemerintah itu untuk menanam padi dan jagung.

“Nanam padi 1 hektare, nanam jagung 1 hektare,” kata Suparno dalam lokasi acara, Jumat (8/2/2019).

Jokowi pun bertanya mengenai hasil panen padi Suparno. Menurut Suparno sekali panen untuk 1 hektare bisa menghasilkan 7 ton padi.

“7 Ton itu berapa? Kali berapa? Kali 5 ribu? Jadi Rp 35 juta itu kotor?” tanya Jokowi.

“Iya Pak,” jawab Suparno.

Setelah itu, Jokowi bertanya hasil panen jagung yang ditanam Suparno. Suparno mengaku bisa menghasilkan hingga 5 ton jagung dalam 1 hektare lahan.

“Harganya berapa?” tanya Jokowi.

“Rp3.500 Pak,” jawab Suparno.

“Basah?” tanya Jokowi lagi.

“Udah kering Pak,” jawab Suparno.

Mendengar itu, Jokowi pun heran, sebab informasi yang dia dapat harga jagung pe rkilogramnya bisa hingga Rp 6.000.

“Biasanya kalau saya baca di koran harganya sudah Rp 5.000-Rp 6.000,” kata Jokowi.

“Berapa sih sekarang biaya produksi? Harga 1 kilo berapa, butuh biaya berapa? Dihitung enggak?” tanya Jokowi lagi.

Suparno menjelaskan, dalam 1 hektare dia membutuhkan pupuk sebanyak 6 kuintal. Jokowi pun kembali menyinggung soal harga jagung.

“Saya pernah dapat hitung-hitungan, 1 kilo itu biayanya kurang lebih Rp 2.000. Jadi kalau tadi menjualnya Rp 3.500, berarti masih ada sisa Rp1.500. Benar?” kata Jokowi.

“Iya,” jawab Suparno.

“Tapi kok di koran harganya Rp 5.000-6.000 Di mana sisanya? Apa di pedagang ya? Apa di tengkulak?” tanya Jokowi.

“Di tengkulak Pak,” jawab Suparno.

“Oh, berarti harganya Rp 3.500,” jawab Jokowi.

Selain Suparno, Jokowi juga bertanya kepada Tukimin dari Desa Cijatar, Kabupaten Ciamis. Tukimin mengatakan dirinya ingin menanam durian di lahan yang dia dapat.

“Saya 1 hektare itu ada durian ada tumpangsarinya. Ada cikut (kencur), pisang, dan buah-buahan lainnya. Nanam durian itu satu kali tanam saya itu mendapatkan panen. Panennya 4 tahun sudah mulai metik Pak,” kata Tukimin.

Jokowi menanyaka jumlah durian yang hendak dia tanam. Tukimin memperkirakan sekitar 1.200 batang.

“Bibitnya mudah cuma harganya mahal,” kata Tukimin.

“Ada tapi harganya mahal. Terus maunya?” tanya Jokowi.

“Maunya dikasih sama Bapak,” jawab Tukimin.

Mendengar ini, Jokowi berjanji akan menyampaikan ke Menteri Pertanian. “Tadi saya mau minta duren malah diminta. Ya nanti saya ngomong ke Menteri Pertanian,” kata Jokowi.(Det).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here