Matanurani, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membuka bursa komoditi kripto Bitcoin Cs di Indonesia. Bursa komoditas kripto ini targetnya sudah bisa bergulir pada 2021.
“Jadi tahun ini bursa terbentuk, setelah itu baru lembaga kliring, kustodian, depositorinya,” kata Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana, Kamis (27/5).
Ia menegaskan transaksi kripto di Indonesia hanya berfungsi sebagai komoditi yang diperdagangkan. Ia mencontohkan seperti mata uang dolar di Indonesia sebagai komoditi yang diperdagangkan, bukan sebagai alat transaksi.
“Kalau di negara lain kan sebagai keuangan, kalau di kita sebagai komoditi,” kataya.
Wisnu mengatakan Bappebti akan membangun ekosistem kripto ini terlebih dahulu. Setelah itu, pihaknya akan membahas penawaran koin perdana atau initial coin offering (ICO).
“Jadi ini ekosistem yang mau kita bangun dulu, ekosistemnya ada, baru kita bicara mengenai ICO,” ujarnya.
Menurutnya ICO yang akan dikeluarkan ialah yang memiliki dasar aset sehingga ada nilai yang bisa dihitung sebagai representasi koinnya. “Rencananya ICO yang kita keluarkan hanya ICO yang ada underlying asset-nya (aset dasar), yang tidak ada underlying asset-nya baru berikutnya lagi,” katanya.
Ia bilang arus besar minat kripto ini di Indonesia harus dikelola oleh pemerintah. Sebab menyangkut devisa Indonesia ke luar dengan selama ini terjadi.
Pada tahun 2020 nilai transaksi dari Januari sampai Desember atau satu tahun penuh sebesar Rp 64,8 triliun. Pada Januari sampai April tembus Rp 237 triliun.(Cnb).