Matanurani, Jakarta – Forbes kembali menerbitkan daftar 2000 perusahaan terbuka paling top di dunia (Forbes’ Global 2000 List) tahun 2020-2021 baru-baru ini. Daftar kali ini menunjukkan sekilas dampak Covid-19 terhadap dunia usaha.
Dampaknya tidak terlalu buruk. Suku bunga yang kecil, bahkan negatif, di beberapa bank sentral menunjukkan bahwa investasi di pasar modal masih pilihan yang terbaik. Meskipun penjualan dan laba perusahaan menurun, tetapi kapitalisasi pasar ternyata meningkat. Secara keseluruhan pasar modal global naik 48% sepanjang tahun lalu. Batas kapitalisasi pasar untuk masuk Forbes’ Global 2000 List ikut naik dari US$ 5,27 miliar di 2020, menjadi US$ 8,26 miliar di 2021.
Forbes memeringkat perusahaan-perusahaan berdasarkan empat metrik yang memiliki bobot setara: aset, kapitalisasi pasar, pendapatan, dan laba.
Industrial & Commercial Bank of China Ltd masih menjadi peringkat pertama daftar Forbes disusul oleh JPMorgan Chase dan Berkshire Hathaway. China Construction Bank ada di posisi empat, diikuti oleh Saudi Aramco dan Apple.
Di Indonesia, enam perusahaan masuk daftar Forbes 2021. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di peringkat 362, turun dari peringkat 347 tahun lalu. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi 436, naik dari peringkat 487 tahun lalu. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di posisi 507, turun dari 495 tahun lalu. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) di peringkat 762, turun dari 708. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di urutan 1.742, merosot dari peringkat 1.053 tahun lalu, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di posisi ke 1.760, sementara tahun lalu di urutan 1.516. (Bes).
