Matanurani, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menilai, jika para pemilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang mengapresiasi Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi masih rendah.
Hal itu disampaikan Hasto ketika ditanya awak media soal Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang meminta kadernya mengakui kepemimpinan Jokowi.
“Artinya masih ada persoalan pengakuan kepemimpinan Pak Jokowi,” kata Hasto kepada wartawan, dikutip Rabu (12/7).
Menurutnya, adanya persoalan terhadap Jokowi di tubuh Gerindra itu ditandai dengan adanya hasil-hasil survei yang menyebut para pemilih Prabowo belum sepenuhnya mengapresiasi Jokowi.
“Itu terlihat dari hasil survei bahwa masih terjadi pembelahan karena pemilih Pak Prabowo yang mengapresiasi Pak Jokowi itu masih sangat rendah,” tuturnya.
Ia menyampaikan, hal itu justru berbeda dari partainya yakni PDIP dengan Jokowi disebut sudah menyatu dengan keputusan-keputusan politik.
“Menyatu dalam tradisi blusukan, nah, turun ke bawah, memperkuat akar rumput. Ini yang membedakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Politisi asal Yogyakarta itu menyebut jika dalam Rakernas PDIP beberapa waktu lalu sudah ditegaskan jika seluruh program hingga legacy Jokowi sudah dikunci.
“Bahkan juga pelajaran yang baik ketika menjadi walikota dan gubernur, itu menjadi bagian dari kultur kepemimpinan partai. Dan kami telah tetapkan di dalam rapat kerja nasional yang ketiga bagaimana kebijakan untuk mempercepat kemajuan,” katanya.
“Dengan memanfaatkan bonus demografi, konektografi melalui infrastruktur, kepemimpinan indonesia bagi dunia, dan kemudian hilirisasi industri, itu harus dilanjutkan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.(Sua).