Matanurani, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini mengumpulkan jajaran Menteri Kabinet Kerja untuk melakukan rapat terbatas (ratas). Rapat terbatas ini dilakukan secara tertutup di Kantor Presiden.
Rapat terbatas kali ini membahas beberapa topik. Pertama adalah draf visi Indonesia 2045 dan evaluasi paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019. Selanjutnya, pada rapat terbatas ini juga dibahas anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBNP) 2017.
“Jadi kita melaporkan hari ini untuk persiapan APBNP (2017). Pertama dari sisi landasan untuk menyusunnya karena ada beberapa perubahan asumsi dari pertumbuhan ekonomi diperkirakan mungkin akan membaik,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (30/5).
Menurut Sri Mulyani, hingga saat ini, outlook pertumbuhan ekonomi 2017 mencapai 5,3%. Artinya, pertumbuhan ekonomi masih bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan target dalam APBN 2017 sebesar 5,1%.
“Meskipun kita harus secara hati-hati melihat pada kuartal kedua dan ketiga. Outlook-nya bisa mencapai 5,3%, meskipun kita tetap antara 5,1% sampai 5,3% dengan (capaian pertumbuhan ekonomi) kuartal pertama 5,01%,” tutur Sri Mulyani.
Hanya saja, untuk mencapai pertumbuhan 5,3%, tidaklah mudah. Pemerintah pun harus berusaha keras agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh hingga 5,4% pada kuartal selanjutnya.
“Maka untuk mencapai 5,3% kita harus tumbuh lebih tinggi pada kuartal kedua, ketiga, dan keempat, yaitu sekitar 5,4%. Ini adalah sesuatu yang, suatu tantangan yang tidak mudah,” tutupnya. (Oke)