Matanurani, Gorontalo – Pemerintah dan masyarakat tak bisa menolak kemajuan teknologi seiring pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan teknologi (iptek). Namun, penggunaan teknologi harus tetap diimbangi dengan kelestarian lingkungan, agar aplikasi teknologi tidak menimbulkan persoalan baru di masa mendatang.
Hal ini mengemuka dalam dialog nasional perspektif Gorontalo yang mengangkat tema ekonomi global dalam perspektif penguatan ekonomi kerakyatan, yang berlangsung di Grand Q Hotel Kota Gorontalo, Ahad (8/10).
Guru besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. Rhenald Kasali yang menjadi pembicara utama dalam dialog tersebut menjelaskan, negara-negara maju di dunia, seperti Jepang, Amerika, Rusia, sudah menggunakan teknologi. Membuat rumah dengan teknologi, konsultasi ke dokter juga menggunakan teknologi. Hingga memanfaatkan teknologi untuk alat-alat kesehatan. Bahkan ada transportasi yang sudah menggunakan teknologi tinggi. “Teknologi yang saya paparkan itu sudah ada di negara-negara maju sekarang. Mau tidak mau kita harus siap menghadapinya,” ungkap Prof. Rhenald.
Rhenald Kasali menambahkan di Indonesia, teknologi tersebut sudah mulai digunakan di kota-kota besar. Seperti belanja online yang saat ini sudah menjamur. “Sekarang orang bisa memiliki toko sendiri secara online. Dan ini berpengaruh pada peningkatan ekonomi,” kata dia.
Dengan demikian, yang harus dipersiapkan oleh daerah menurut, Prof. Rhenald adalah memberikan banyak kesempatan kepada para anak muda untuk memiliki masa depan. Dan yang paling terpenting adalah menguatkan jaringan internet di daerah tersebut.
Disisi lain, perkembangan dari teknologi tersebut, juga jangan sampai merusak lingkungan yang ada di sekitar atau di Gorontalo. Ini disampaikan oleh narasumber lainnya, Dr. Amanda Katili Niode, yang melihat bahwa setiap orang harus konsisten dan komitmen dalam menjaga lingkungannya.
“Ada beberapa habitat yang terancam kepunahannya. Itu disebabkan oleh perubahan iklim dan pemenasan global. Pemanasan global juga banyak ditimbulkan oleh beberapa fator, salah satunya adalah industri. Untuk itu marilah kita sama-sama untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh nasional Rachmat Gobel, yang juga mengagas kegiatan ini mengatakan bahwa, sudah saatnya Gorontalo untuk bergerak lebih maju lagi, apalagi dengan melihat potensi-potensi Gorontalo yang ada saat ini.
“Gorontalo ini sangat indah, dan kita memiliki banyak potensi yang patut kita kembangkan,” jelasnya.
Narasumber lainnya juga, rektor UNG, Prof. Dr. Syamsu Q Badu menyampaikan bahwa, kampus juga berperan dalam peningkatan ekonomi Gorontalo. Banyak riset-riset dari kampus yang bisa meningkatkan perekonomian di Gorontalo.
“Kampus memiliki peran yang sangat penting di provinsi Gorontalo,” ujar rektor.
Kegiatan dialog perspektif Gorontalo ini, dihadiri oleh para tokoh-tokoh Gorontalo, seperti wakil walikota Budi Doku, Bupati Boalemo Darwis Moridu, Bupati Bone Bolango Hamim Pou, Mantan bupati kabupaten Gorontalo, David Bobihoe, mantan Bupati Boalemo Ismet Mile, organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, dan mahasiswa, serta para pelaku usaha yang ada di Gorontalo. (Ind).