Matanurani Jakarta – Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan memberlakukan tarif impor berdasarkan wilayah seiring terbatasnya waktu untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan sejumlah negara di seluruh dunia.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengatakan pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump kini berupaya mencapai kesepakatan dagang dengan sejumlah negara mitra utama terkait pemberlakuan tarif besar-besaran oleh AS pada April.
“Ini tarif untuk Amerika Tengah, ini tarif untuk kawasan Afrika tertentu, tetapi fokus kami saat ini adalah 18 hubungan dagang yang penting,” kata dia saat ditanya tentang berapa banyak perjanjian dagang yang kemungkinan bisa diraih oleh pemerintah AS dalam beberapa pekan mendatang, dalam sebuah wawancara dikutip Senin (19/5).
Pada 2 April, berdasarkan kebijakan tarif timbal-balik, Presiden Trump menetapkan tarif dasar sebesar 10% terhadap hampir seluruh negara. Selain itu, tarif tambahan diterapkan terhadap sekitar 60 negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS.
Trump kemudian menunda penerapan tarif terhadap beberapa negara selama 90 hari guna memberi ruang untuk bernegosiasi hingga awal Juli. Namun, para pejabat AS menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan seluruh proses negosiasi tersebut dalam waktu yang tersedia.
Dalam pernyataannya Jumat lalu, Trump mengatakan bahwa pemerintah akan mulai mengirimkan surat kepada sejumlah negara dalam dua hingga tiga pekan ke depan untuk memberitahukan besaran tarif yang akan dikenakan bila ingin tetap berdagang dengan AS.
Meskipun Trump tidak menyebut secara spesifik negara-negara yang akan menerima surat tersebut, diperkirakan India, Jepang, dan Korea Selatan termasuk dalam kelompok 18 negara yang telah mulai melakukan pembicaraan dengan AS sejak penundaan tarif diumumkan.
Di luar kelompok tersebut, Bessent menyebut terdapat 20 negara lain yang memiliki hubungan dagang yang signifikan dengan AS. Ia menekankan bahwa tarif sebelumnya dapat kembali diberlakukan jika negara-negara tersebut tidak menunjukkan itikad baik dalam perundingan.
“Daya tawar negosiasi yang dibicarakan Presiden Trump di sini adalah jika Anda tidak ingin berunding, maka tarifnya akan kembali ke tingkat 2 April,” kata Bessent dalam “Meet the Press” di NBC pada Minggu, terkait tarif impor yang akan diberlakukan AS. (Bes).