Matanurani, Jakarta —Koperasi Industri Tanah Air dibentuk sebagai solusi menjawab perubahan model bisnis di ranah manufaktur.
I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian menuturkan KITA dibentuk sebagai antisipasi perubahan model bisnis seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan adanya tuntutan industri ramah lingkungan
“Untuk itu dibutuhkan satu lembaga, seperti koperasi yang bisa mengantisipasi perubahan tersebut. Kami ingin membuat koperasi yang berbeda dari umumnya,” katanya, Senin (17/7).
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan pihaknya akan mendampingi dan mengarahkan KITA supaya menjadi suatu koperasi yang aktif dan menjadi wadah IKM supaya memiliki posisi tawar di pasar.
Beberapa program Kemenkop UKM yang ditujukan untuk koperasi antara lain program pelatihan sumber daya manusia, pinjaman dengan suku bunga 8% per tahun dengan plafon hingga Rp10 miliar, dan bantuan pemasaran melalui pameran.
Adapun, proyek yang akan dikerjakan KITA antara lain Desa Bersepeda, Desa Industri Pertanian/Agro Industri, Desa Industri Komponen, Desa Berteknologi, Industri Hasil Laut, Pendidikan dan Pelatihan Wirausaha, dan Jasa Data dan Informasi Berteknologi Maju.
KITA merupakan hasil dari kerja sama tiga organisasi, yaitu Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII), Badan Kerja sama Penyelenggaraan Pendidikan Teknik Industri Seluruh Industri (BKSTI), dan Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri (ISTMI) melalui dialog di Komunitas Teknik Industri Nusantara.
Koperasi ini memiliki visi menjadi sarana usaha yang berperan dalam kancah industri secara signifikan dan mampu melahirkan serta mendukung wirausaha, terutama di sektor industri. (Bis).