Matanurani, Jakarta – Sejumlah bank berencana menggenjot penyaluran kredit kepada koperasi. Hal ini bertujuan untuk mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Oleh karenanya, kini perbankan terus membidik koperasi dan UKM.
Executive Vice President Commercial dan SME Business PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Liston Nainggolan menjelaskan, koperasi dan UKM merupakan salah satu pendukung yang bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan dan meningkatkan ekspor Indonesia.
“Sebagai salah satu suku guru perekonomian nasional, koperasi memiliki peranan yang fundamental dalam mengangkat kemandirian perekonomian dari Sabang sampai Merauke dan telah menjadi andalan lapisan masyarakat menengah ke bawah dalam memperbaiki kesejahteraannya. Demikian halnya, perkembangan sektor UKM juga berkontribusi mengurangi angka pengangguran, memerangi kemiskinan, dan menciptakan produk-produk unggulan Indonesia yang mampu bersaing di dalam dan luar negeri,” kata Liston.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total kontribusi koperasi terhadap pendapatan domestik bruto mencapai 23,27%. Nilai tersebut terdiri dari 4,41% kontribusi kelembagaan koperasi dan 18,96% kontribusi pelaku usaha yang juga anggota koperasi.
Melihat besarnya peran koperasi dan UKM, BCA berencana menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir 2017. Liston berharap, melalui partisipasi tersebut, BCA bisa memberikan suntikan modal tambahan kepada koperasi dan pelaku UKM untuk membiayai beban operasional yang timbul saat menggeluti bisnis yang dikembangkan.
“Persoalan modal usaha sering kali menjadi kendala utama koperasi dan UKM dalam mengembangkan usahanya. Menyadari hal tersebut, BCA sejak tahun 2016 mulai ikut serta menyalurkan KUR dalam rangka mendukung upaya pemerintah menyediakan pembiayaan untuk usaha mikro yang produktif dan layak namun belum bankable. Agar KUR yang disalurkan dapat tepat sasar menjangkau UKM di berbagai daerah, BCA menggandeng beragam mitra institusi lokal, salah satunya koperasi,” tambah dia.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bersama anak usahanya PT BNI Syariah, juga berencana mendukung koperasi dan UKM. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan jaringan dalam menyalurkan pembiayaan bagi koperasi atau usaha mikro dan kecil. Salah satunya melalui kerjasama dengan PT TaniHub sebagai pengembang platform pemasaran produk-produk pertanian secara digital atau e-commerce. Sementara, BNI Syariah menggandeng beberapa koperasi untuk kerja sama pemanfaatan layanan perbankannya.
“BNI Group kembali menegaskan kembali komitmennya dalam mendorong dan meningkatkan pengembangan koperasi dan sektor UMKM di Tanah Air. Dukungan BNI Group tersebut diberikan melalui pemberdayaan potensi dan peluang bisnis dengan mengoptimalkan pemanfaatan produk dan jasa perbankan, serta akses pembiayaan kepada UKM dan koperasi,” kata dia.
Sementara itu, hingga Mei 2017, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,17 triliun di berbagai proyek pengembangan koperasi di antaranya pada sektor pertanian, perkebunan, dan perdagangan. Dari total penyaluran pembiayaan produktif BNI Syariah, pembiayaan koperasi turut memberikan kontribusi sekira 12,38% dari total pembiayaan produktif sebesar Rp9,42 triliun. (Oke).