Matanurani, Jakarta – Bank Indonesia (BI) hari ini merilis Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2017. Buku tersebut memaparkan kondisi ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2017 di tengah dinamika ekonomi global yang juga berimbas ke ekonomi Indonesia, serta berbagai catatan penting dalam kebijakan yang dilakukan BI di tahun 2017.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan buku ini menjadi catatan penting bagi para pemangku kebijakan dan pelaku usaha dalam menjalani perekonomian di tahun 2018.
“BI telah membangun tradisi panjang merekam perekonomian Indonesia sejak 1953. Kata orang bijak, pengalaman adalah buku terbaik. Berbagai pengalaman yang dialami memungkinkan kita merumuskan kebijakan yang tepat waktu, konsisten, efisien dan efektif,” katanya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (28/3).
Agus mengatakan, pada tatanan global pemulihan ekonomi dunia menjadi isu yang tetap menarik untuk dicermati. Di dalam negeri, perekonomian Indonesia yang meningkat dan diikuti kepercayaan dari para pelaku usaha menjadi momentum bagi ekonomi Indonesia untuk bangkit.
“Namun ada tantangan yang tidak lebih ringan dari sebelumnya,” ucapnya.
Mengambil tema mengoptimalkan momentum dan memperkuat struktur, BI meluncurkan buku laporan perekonomian Indonesia dengan sampul bergambar kereta MRT Jakarta.
“Pada sampul buku ditampilkan foto dari MRT. Menjadi ikon negara-negara maju yang membangun infrastruktur bagi kemajuan negeri.
Peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia 2017 juga dilanjutkan dengan diskusi panel yang diisi oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara dan Wakil Presiden ke-13 RI Boediono. (Det).