Matanurani, Semarang – Ketua Kelompok Kerja Pokja) Pangan, Pertanian dan Kehutanan, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Benny Pasaribu mengatakan masih banyak petani kesulitan untuk mendapatkan bantuan permodalan.
“Padahal petani punya kesempatan untuk memperoleh KUR. Namun, faktanya masih sedikit petani yang memanfaatkannya,” kata Benny saat kunjungan kerja KEIN di kecamatan Mijen Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/5).
Benny menjelaskan, ada Rp 140 triliun dana yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dan 60 persennya adalah dialokasikan untuk sektor- sektor produksi termasuk pertanian. “Melalui KUR, bunga kreditnya hanya 7 persen,” ucap Benny.
Untuk itu Benny mengatakan penyaluran kredit ke petani perlu dioptimalkan dan harus mudah diakses oleh petani. “Jika tidak, maka petani akhirnya kembali meminjam uang dari tengkulak atau rentenir karena mudah diakses tapi suku bunganya tinggi. Ini kan meresahkan,” ujar Benny.
Karenanya lanjut Benny perlu solusi yang positif agar petani mampu membiayai kebutuhannya sensiri dalam melakukan budidaya maupun melakukan pemasaran dan pengolahan.
“Misalnya kredit kepada petani diberikan tanpa agunan, tepat sasaran, jumlah kredit, tepat waktu saat dibutuhkan, dan dikembalikan saat pembayaran panen (yarnen),” jelas Benny.
Dalam kunjungan tim kerja Pokja Pangan KEIN ke Semarang, rombongan disambut Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Wahyu Permata Rusdiana, di dampingi Harjuli, Kepala bidang P2BN Dinas Pertanian dan perkebunan provinsi Jawa Tengah beserta lurah dan sejumlah kelompok petani yang berada di kecamatan Mijen Jawa Tengah.(Smn).