Matanurani, Tapanuli Utara – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan di semester pertama tahun 2017, jumlah wisatawan melalui penerbangan ke Bandara Silangit, Sumatera Utara naik hingga empat kali lipat. Kebanyakan dari pada penerbangan tersebut diisi oleh para wisatawan nusantara (wisnus).
“Ada berita bagusnya, wisnus dari jumlah (penerbangan) domestik yang ada di sini (Bandara Silangit) naik empat kali lipat. Di semester satu tahun 2016, jumlah domestik (wisnus) ada 30 ribu, di semester satu tahun 2017 angka berubah menjadi 120 ribu,” ujar Arief di Bandara Silangit, Sumatera Utara, Sabtu (28/10).
Ia mengatakan dari angka tersebut membuktikan bahwa sudah bisa menggaet wisnus dan tidak menutup kemungkinan bisa mencapai target mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman).
Adapun di tahun 2017, ditargetkan ada 300 ribu wisatawan yang datang ke Danau Toba. Namun hingga saat ini, sudah mencapai 250 ribu wisatawan yang datang.
“Dengan tambahan penerbangan, saya harapkan 300 ribu bisa dicapai untuk wisatawan nusantaranta terutama yang dari Jakarta. Dan dari 300 ribu ini bisa kita targetkan naik tiga kali lipat,” kata dia.
Danau Toba, kata Arief, merupakan salah satu destinasi prioritas kelas dunia. Pada tahun 2019, Kementerian Pariwisata menargetkan dapat mendatangkan satu juta wisman dan 10 juta wisnus.
Kendati demikian, Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Memiliki lebar 30 kilometer, panjang 100 kilometer, dan kedalaman sekitar 500 meter.
Adapun akses untuk mencapai Danau Toba, kata Arief, dapat melalui Bandara Silangit yang sudah menjadi bandara internasional. Satu rute yang sudah diberlakukan adalah Silangit-Singapura.
“Jadi ada aksesibilitas, seperti bandara internasional dan jalan tol dari Kualanamu. Kemudian akomodasi. Lalu juga homestay. Kita sudah sarankan masyarakat Danau Toba untuk membuat homestay,” kata dia.
Arief menambahkan, Kementdrian Pariwisata telah membuat homestay percontohan di Desa Sigapiton yang dapat ditiru oleh masyarakat.(Kps).