Matanurani, Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memproyeksikan bahwa penyelenggaraan Pemilu 2024 akan memberikan kontribusi sebesar Rp 294,5 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB). Proyeksi ini diungkapkan dalam acara Core Economic Outlook 2024 yang diselenggarakan di Perpusnas, Jakarta Pusat, pada Selasa (12/12).
Henri Saparini, pendiri CORE Indonesia, menjelaskan bahwa kontribusi ekonomi yang meningkat ini disebabkan oleh adanya lebih banyak kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres), sehingga durasi pelaksanaan Pemilu berpotensi lebih panjang.
“Perekonomian nasional pada tahun 2024 nanti akan ditopang oleh tambahan konsumsi dari belanja pemerintah melalui kegiatan pilpres, pemilu legislatif, baik pusat maupun daerah, serta pilkada,” kata dia.
Pemerintah sendiri telah menganggarkan dana sekitar Rp 36,5 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Pemilu 2024. Jumlah ini mencakup biaya operasional untuk pemilihan presiden, legislatif, dan pilkada di seluruh Indonesia.
Dengan total 330.000 bakal calon legislatif (caleg) serta pengeluaran untuk kegiatan capres dan pilkada, estimasi pengeluaran mencapai Rp 258 triliun atau sekitar 4,2% dari total konsumsi rumah tangga. Meskipun proporsi ini tergolong kecil, Saparini menegaskan bahwa dampaknya terhadap perekonomian akan signifikan.
“Meskipun hanya 4,2% dari total konsumsi rumah tangga, tetapi ini akan menggerakkan ekonomi,” tambahnya.
Mengenai dampak pemilu terhadap investasi, Hendri menyoroti bahwa selama Pemilu, investor cenderung untuk bersikap wait and see. Namun, berbeda dengan pola tahun-tahun sebelumnya, CORE Indonesia memproyeksikan bahwa tren investasi sektor tambang dan logam dasar yang sedang naik selama tiga tahun terakhir tidak akan terhenti tiba-tiba.
“Data menunjukkan bahwa selama Pemilu, pertumbuhan investasi cenderung turun, seperti yang terjadi pada tahun 2009, 2014, dan 2019. Namun, kami tidak memperkirakan pola yang sama untuk 2024 karena investasi dalam sektor tambang dan logam dasar terus menunjukkan tren positif,” jelasnya.
Dengan demikian, CORE Indonesia memperkirakan bahwa investasi akan tetap berlanjut seiring dengan keberlanjutan pemerintahan di 2024.(Bes).