
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Milik Anak Usaha Kencana Agri Grup di Tempilang, Bangka Barat. Kencana Agri Ltd. (Kencana Agri Grup) akan membangun satu pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) di Luwuk, Sulawesi Tengah pada semester II tahun ini. Rencananya, pabrik tersebut berkapasitas antara 30 ton hingga 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam.
Matanurani, Jakarta – Beberapa pabrik di dunia mengalami penurunan produksi. Namun, aktivitas pabrik meningkat.
Survei global yang dikutip Reuters mengungkapkan, aktivitas tersebut lebih pada kegiatan pengiriman barang kepada pelanggan. Ini dilakukan sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan tarif baru yang akan diluncurkan sesaat lagi.
Trump akan mengumumkan usulan tarif yang disebutnya sebagai Liberation Day atau “Hari Pembebasan”, pada Rabu (2/4) waktu setempat.
Sebelumnya Trump telah menerapkan pungutan pada aluminium, baja, dan mobil, dan kenaikan tarif pada semua impor barang dari China.
Trump mengatakan tidak ada negara yang akan terhindar dari kebijakan tarif tersebut. Kebijakan ini telah lama membuat pasar bergejolak, diliputi kekhawatiran akan terjadi pukulan terbaru bagi ekonomi global.
Meski aktivitas pengiriman meningkat, namun survei Indeks Manajer Pembelian (PMI) menunjukkan bahwa pabrik-pabrik di Asia sebagian besar melemah pada Maret, ditambah dengan permintaan global yang menyusut.
Pabrik di Jepang juga mengalami kemerosotan produksi, anjlok paling cepat dalam setahun. Survei Tankan Jepang bahkan menunjukkan sentimen bisnis produsen besar mencapai titik terendah dalam satu tahun.
Survei Tankan merupakan penilaian triwulanan terhadap kondisi bisnis di Jepang.
Penurunan produksi juga terjadi di pabrik-pabrik Korea Selatan yang tumbuh lebih lambat dari ekspektasi. Produksi pabrik di Taiwan juga menjadi lebih lemah.
China adalah salah satu pengecualian. Aktivitas di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu meningkat karena pabrik-pabrik bergegas memproduksi dan mengirimkan barang kepada pelanggan sebelum AS memberlakukan tarif baru.
Analis mengatakan, industri China diuntungkan oleh ” front-running tariff “.
“Namun, tidak akan lama, sebelum tarif AS berubah dari pendorong menjadi penghambat,” kata Julian Evans-Pritchard, ekonom di Capital Economics.
Peningkatan aktivitas di awal juga disebut sebagai faktor yang kemungkinan berada di balik kebangkitan industri manufaktur Eropa yang telah lama menderita. PMI untuk zona Euro yang beranggotakan 20 negara menunjukkan, output meningkat untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
“Bagian penting dari pergerakan ini mungkin berkaitan dengan pemesanan dari AS sebelum tarif diberlakukan, yang berarti reaksi keras akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang,” kata Cyrus de la Rubia, kepala ekonom di Hamburg Commercial Bank
Jerman, perekonomian terbesar di Eropa, mengalami peningkatan produksi pertamanya dalam hampir dua tahun, sementara penurunan produksi mereda di Prancis.
Sementara, produsen Inggris mengalami hari-hari yang berat sepanjang Maret. Ancaman tarif dan kenaikan pajak yang akan datang berkontribusi pada penurunan pesanan baru dan surutnya optimisme. (Rmo).