Matanurani, Jakarta – Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengungkapkan, bangsa Indonesia sedang mengalami cobaan dan diadu domba oleh intervensi asing. Karena itu rasa memiliki bangsa ini harus dipertahankan.
“Kerukunan umat beragama di Indonesia sedang diintervensi dan diadu-domba,” kata Oesman yang akrab disapa OSO, dalam keterangan tertulis, Kamis (25/5).
OSO mengatakan itu dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR sekaligus meresmikan Yayasan Amal Rakyat Banten Bersatu (Ya Rabb) dan Pondok Pesantren Sulaimaniyah di Serang, Banten. Sosialisasi ini dihadiri anggota DPD Ahmad Subadri, dan narasumber sosialisasi Bachtiar Aly (Fraksi Partai Nasdem) dan Zulkiflimansyah (Fraksi PKS).
OSO mengungkapkan, salah satu bentuk intervensi itu terlihat dari maraknya narkoba. Karena itu dia menegaskan rasa memiliki bangsa ini harus dipertahankan dan jangan karena hal kecil membuat masyarakat seperti kerasukan.
“Umat Islam tidak mudah dirasuki (setan),” tegasnya.
OSO mengatakan, empat pilar MPR sudah final. Pancasila, UUD, NKRI Tahun 1945 sudah tidak dapat dipersoalkan lagi.
“NKRI adalah harga mati dan Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara,” katanya.
OSO mengatakan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang saling menghormati dan menghargai antar umat beragama. Dia mengacu pada teladan Nabi Muhammad ketika hijrah dari Mekkah ke Madinah. Di Madinah, Nabi Muhammad mengajak umat agama lain seperti Kristen, Hindu, Budha, bahkan kafir sekalipun untuk membangun masyarakat madani.
Mengakhiri sosialisasi, OSO didaulat menandatangani peresmian Pondok Pesantren Sulaimaniyah. Pondok pesantren ini akan menghasilkan para tahfid (penghafal Al-Quran). Pondok pesantren ini bekerjasama dengan pesantren Sulaimaniyah Turki. (Det).