Matanurani, Jakarta – Presiden Jokowi merespon dengan sinyal keras aksi terorisme yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu, (24/5) kemarin.
Dari kediaman pribadi Presiden di kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, Kamis, (25/5), Presiden menyatakan telah menginstruksikan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan pelaku serangan bom untuk dikejar hingga ke akarnya.
“Ini sudah keterlaluan! Tukang ojek menjadi korban, sopir angkot menjadi korban, penjual lapak kelontong menjadi korban, polisi juga menjadi korban,” seru Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan, semua anak bangsa di seluruh pelosok Tanah Air harus tetap tenang dan tetap menjaga persatuan.
“Kita harus terus menjaga ketenangan, menjaga kesejukan. Karena hari-hari ini, kita umat muslim, sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke bulan Ramadan untuk menjalankan ibadah puasa,” ungkap Presiden Jokowi.
Seperti diketahui aksi bom bunuh diri yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, mengakibatkan 5 korban jiwa meninggal. Tiga korban merupakan polisi yang tengah bertugas mengamankan pawai obor menyambut datangnya bulan Ramadhan, sedangkan dua korban lain diduga kuat sebagai pelaku bom bunuh diri. Selain korban meninggal dunia, terdapat korban luka dari anggota Polri maupun masyarakat sipil yang dirawat di rumah sakit.