Home Nasional Ulangi Tabiat di 2014, Prabowo Kembali Klaim Kemenangan

Ulangi Tabiat di 2014, Prabowo Kembali Klaim Kemenangan

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Saat seluruh lembaga survei menyatakan kandidat petahana Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang dalam versi hitung cepat, Prabowo Subianto justru mengklaim kemenangan menurut survei internalnya. Hal ini mengingatkan pada sikap Prabowo saat merespon hasil pilpres 2014 lalu.

Dari tujuh hitung cepat lembaga survei yang dipantau Media Indonesia, perolehan suara Jokowi-Ma’ruf antara 54%-55%, sedangkan Prabowo-Sandi 44%-45%. Bahkan untuk LSI Denny JA dengan data masuk mencapai 92,65%, Jokowi-Ma’ruf unggul dengan 55,34%, sedangkan Prabowo-Sandi 44,66%.

Namun, saat menggelar konferensi pers, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku berdasarkan hasil quick count yang dilakukan, pihaknya unggul dengan raihan suara 52,2%. Sebelumnya, pada exit poll yang dilakukan juga menunjukkan kemenangan dengan suara 54,4%.

Atas hasil itu, Prabowo meminta pendukungnya untuk menjaga TPS dari segala bentuk kecurangan, agar kemenangan yang telah diraih dapat terjaga hingga diumumkan nantinya.

“Hasil exit poll kita menunjukkan kita 55,4%. Hasil quick count kita menang 52,2%. Mohon semua relawan mengawal kemenangan kita di semua TPS dan kecamatan,” kata Prabowo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).

Ia menerima laporan beberapa kecurangan terkait dengan jalannya Pilpres kali ini. Sehingga, ia menilai kecurangan tersebut bisa saja membuat pihaknya dirugikan.

“Terus terang saja prihatin dengan kejadian yang merugikan pendukung 02, banyak surat suara yang tidak sampai dan ditemukan surat suara tercoblos,” kata Prabowo.

Selain itu, ia juga mengimbau pendukungnya untuk tidak terprovokasi terhadap segala informasi dari lembaga survei yang memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Saya tegaskan untuk sama sekali tidak terprovokasi dan menghindari bentuk tindakan berlebihan,” kata Prabowo.

Sikap Prabowo dalam merespon hasil survei ini mengingatkan pada 2014 lalu, ketika dirinya berpasangan dengan Hatta Rajasa. Saat itu, Prabowo mengklaim menang dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Padahal berdasarkan hasil hitung cepat 7 lembaga survei yakni CSIS Cyrus Network, Litbang Kompas, Radio Republik Indonesia (RRI), Saiful Mujani Research Center (SMRC), Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik Indonesia, dan Populi Center, saat itu Jokowi-JK menang. (Mei).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here