Home Nasional Para Pengusaha Yunani Tertarik Bisnis di Indonesia, Ini Sebabnya

Para Pengusaha Yunani Tertarik Bisnis di Indonesia, Ini Sebabnya

0
SHARE
Forum bisnis Yunani-Indonesia.

Matanurani, Jakarta – Sebagian besar dari kita mungkin baru mengetahui jika biaya transportasi angkutan barang dari Eropa ke Indonesia lebih murah apabila dibandingkan dari Eropa ke negara-negara tetangga seperti Turki dan Mesir.

Mengapa demikian, ya karena kapal yang memuat barang dari Indonesia ke Eropa dalam jumlah besar, membutuhkan muatan dengan volume yang sama atau hampir sama dengan saat menuju Eropa.

Hal ini terungkap pada kegiatan Indonesia Business Forum “Discover Indonesia” yang diselenggarakan oleh SEV Hellenic Federation of Enterprises, Enterprise Greece, the Athens Chamber of Commerce and Industry (ACCI) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Athena beberapa waktu lalu.

Hal ini menunjukkan tren positif bagi Indonesia di mana ekspor Indonesia ke Eropa melebihi Impor Indonesia dari Eropa, berdasarkan data Eurostate, surplus Indonesia pada neraca perdagangan Indonesia–Uni Eropa tahun 2017 sebesar 3.779 juta euro.

Export Manager Vamvaki Ltd Dimitriou Konstantinos dalam kesempatan tersebut mengatakan, rendahnya biaya transportasi angkutan dari Uni Eropa ke Indonesia membuka peluang untuk impor bahan mentah yang dibutuhkan di Indonesia dengan biaya yang relatif murah. Salah satunya katun berkualitas asal Yunani yang sulit diproduksi di Indonesia namun sangat dibutuhkan bagi industri tekstil di Indonesia.

Pelaku usaha Yunani lainnya, Dimitris A. Hadjakis mengungkapkan, bahwa salah satu keunggulan berbisnis dengan Indonesia adalah adanya fleksibilitas pada mata uang dalam transaksi bisnis.

“Pada umumnya para pelaku usaha Indonesia tidak mempermasalahkan apabila transaksi dilakukan dalam mata uang Euro, yang mempermudah pengusaha Yunani dalam berbisnis,” ungkap Dimitris dikutip dari keterangan resminya, Rabu (27/2).

Forum yang ditujukan untuk para pengusaha Yunani tersebut bertujuan untuk memperkenalkan mengenai potensi ekonomi Indonesia sebagai negara G-20. Serta, peluang kerja sama kedua negara baik di bidang investasi maupun perdagangan.

Testimoni pada forum yang dihadiri oleh sekitar 80 pengusaha tersebut disampaikan oleh Direktur Pengembangan Bisnis, Hasnur Group, Soma Ariyaka. Perusahaan yang berdiri 1966 dan bergerak di bidang kehutanan, pertambangan, perkebunan, transportasi, perkapalan, pelabuhan khusus batu bara dan dockingtersebut, memamparkan mengenai profil perusahaan dan sektor-sektor yang terbuka untuk dikerja samakan.

Ariyaka menyampaikan, ketertarikan Hasnur Group atas kerja sama di bidang perkapalan dengan Yunani, sebagaimana Yunani memiliki keunggulan di bidang ini, dan didukung oleh karakteristik yang sama dengan
Indonesia. Yakni sama-sama sebagai negara kepulauan, namun kerja sama tidak tertutup juga untuk sektor yang lainnya.

Kementerian Luar Negeri Yunani melalui Direktur B5, Constantine Economides mengungkapkan, kedua pemerintah terus mendorong peningkatan hubungan ekonomi kedua negara, hal ini terlihat dari keseriusan keduanya untuk segera menandatangani kesepakatan kerja sama ekonomi Indonesia dan Yunani, yang konsepnya telah disepakati pada pertemuan forum konsultasi pada bulan Desember yang lalu.

Kedua negara memiliki potensi yang besar untuk bekerja sama, di mana posisi Yunani yang berada di pintu masuk Eropa dapat menjadi penghubung produk-produk Indonesia untuk masuk Eropa.

“Indonesia dapat mengisi kebutuhan produk yang sulit didapat di Yunani, selain kerja sama di bidang lainnya tentunya seperti investasi” ungkap, Duta Besar RI untuk Yunani, Ferry Adamhar. (Viv).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here