Home Nasional Ma’ruf Beberkan Alasan Jadi Cawapres: Seperti Kakek Tua Nanam Pohon

Ma’ruf Beberkan Alasan Jadi Cawapres: Seperti Kakek Tua Nanam Pohon

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Cawapres Ma’ruf Amin kembali mengungkapkan alasan menerima pinangan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagai calon wakil presiden. Ma’ruf mengaku terinspirasi dari kisah kakek tua yang menanam pohon.

“Waktu saya kecil, mengaji, di situ ada orang tua lagi tanam pohon. ‘Bapak kok sudah tua tanam pohon? Bapak nggak dapat hasilnya. Pohon sudah berbuah, bapak sudah nggak ada,” ujar Ma’ruf Amin saat melakukan silatuhmi di Pondok Pesantren Atthohitiyyah, Serang, Banten, Sabtu (6/4).

Lalu Ma’ruf melanjutkan ceritanya. Dikatakan Ma’ruf, kakek tersebut lantas menjawab bahwa pohon yang ditanam dihadiahkan untuk generasi setelahnya.

“Kata dia, ‘Saya menanam pohon bukan untuk saya, tapi untuk generasi yang akan datang,” lanjut Ma’ruf.

Selanjutnya cawapres 01 itu bercerita bahwa banyak pihak yang menyatakan dia sudah tua untuk menjadi calon wakil presiden. Namun dengan santai ia menjawab pertanyaan itu.

“Pak Ma’ruf kan sudah tua, katanya’. ‘Saya bilang, siapa bilang saya masih muda? Semua orang juga tahu saya sudah tua’,” kisah Ma’ruf disambut oleh tawa hadirin.

Ma’ruf melanjutkan kisahnya, ketika ada yang bertanya kenapa seorang ulama besar bersedia menjadi calon wakil presiden. Lalu dengan tegas dia menjawab, bahwa seorang ulama memiliki peluang untuk menjadi wakil presiden hingga presiden.

“Lalu kenapa mau jadi cawapres?’ Kalau saya sekarang ulama bisa jadi wakil presiden, ke depan ada ulama lagi yang jadi presiden kan begitu? Mudah-mudahan ulama Banten bisa jadi presiden,” kata Ma’ruf dan disambut dengan ucapan “Aamiin,” oleh hadirin.

Ma’ruf juga membandingkan dirinya dengan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad. Pada usia 93 tahun Mahathir masih memegang jabatan penting di Malaysia.

“Kalau soal tua, kata orang Kiai Ma’ruf masih lebih muda dari Mahathir. Umurnya 93 (tahun) jadi perdana menteri. Saya kan belum sampai, 80 saja nggak sampai,” lanjut Ma’ruf.

“Kalau yang 93 berani jadi Perdana Menteri, kenapa saya yang belum 80 tidak berani jadi wakil presiden” tuturnya.

Dia juga mengatakan, World Health Organisation (WHO) mengategorikan usia tua antara 80-100 tahun sehingga Ma’ruf tidak termasuk kategori itu karena masih berusia 76 tahun.
“Ini soal tua nih. Kata WHO yang namanya tua dari 80-100 (tahun) baru tua. Kalau saya menurut ketentuan WHO belum tua, karena belum 80 (tahun) . Kalau 60-80 apa namanya? Setengah baya,” tutup Ma’ruf. (Det).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here