Matanurani, Jakarta – Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengajak puta-putri marga Pasaribu yang tergabung dalam Punguan Pomparan Raja Pasaribu Indonesia (PPRPI) menggalakkan kembali konsep pembangunan ‘Marsipature Hutanabe’. Karena konsep tersebut merupakan salah satu keunggulan Sumut, yang ingin menjadikan putra-putri daerah sebagai orang terdepan untuk pembangunan daerahnya.
“Ada pepatah suku Batak ‘Marsipature Hutanabe’, di mana pun Pasaribu, pasti tahu kampungnya, walau mereka saat ini ada di Jakarta, Belanda, hingga Sabang sampai Merauke, tapi mereka harus tahu asal usul nenek moyang mereka ada di Sumatera Utara. Kita harapkan mereka sukses di perantauan untuk pulang ke kampung, bangunlah kampung nenek moyang kita,” kata Edy Rahmayadi saat menghadiri Partangiangan Bolon atau Musyawarah Besar PPRPI di Pardede Hall, Jalan DR TD Pardede Medan, Minggu (27/8).
Dia menjelaskan, marga yang dimilki masyarakat Sumut merupakan sebuah identitas memperkuat ikatan keluarga yang erat. Inilah kebesaran Sumut, ada stempel marga yang membuat sebuah ikatan yang kokoh dan pemersatu untuk saling memberikan dukungan.
Dikatakannya juga, Pemprov Sumut memiliki banyak program pembangunan, baik pertanian, peternakan dan kehutanan, yang bisa dikolaborasikan dengan PPRPI, sehingga Sumut ini bisa terus maju.
“Kita ada DPR, DPRD dan DPD, ayo sama-sama kita bergandengan tangan, kita besarkan kampung kita ini, ” harap Edy.
Edy Rahmayadi mengungkapkan bahwa dia juga bagian dari marga Pasaribu. Karena bapa tuanya (abang bapaknya) menikah dengan boru Pasaribu, dia juga berbesan dengan marga Pasaribu. Istrinya (Ketua Tim penggerak PKK Sumut adalah boru Lubis (Nawal Lubis) yang juga masih ada kaitan dengan marga Pasaribu.
Sementara Ketua PPRPI Sahala Benny Pasaribu mengatakan, PPRPI merupakan sebuah organisasi yang berfokus pada kemasyarakatan.
“Perkumpulan keturunan Raja Pasaribu ini umumnya kita fokus kepada kerakyatan, tadi kita secara simbolis memberi bantuan dana pendidikan kepada 50 anak, bertahap dan juga kita akan membangun UMKM,” jelasnya.
Dia juga berharap, hadirnya organisasi ini bisa menjadi mitra pemerintah, seperti apa yang disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, untuk kembali membangun kampung halaman.
“Saya kira kampung Pasaribu ada dimana-mana, nenek moyang kami hidup berpindah-pindah. Mereka membuka lahan, membangun kerajaan. Jadi kalau Pasaribu kembali ke kampungnya masing-masing diharapkan bisa ikut memajukan Sumut ,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Dewan Penasehat PPRPI se Indonesia mengukuhkan Dr Ir Benny Pasaribu MEc menjadi Ketua Umum DPP PPRPI se Indonesia yang ditandai dengan penyerahan pataka.
Benny Pasaribu dan istri boru Simatupang dibulang-bulangi dengan seperangkat pakaian adat Batak dan tongkat tunggal panaluan. Selanjutnya, Benny Pasaribu melantik kepengurusan DPP PPRPI untuk membantunya dalam menggerakkan roda organisasi. (Sib).
