Matanurani, Jakarta – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menandatangani nota kesepahaman dengan International Business Association (IBA) sebagai strategi menembus pasar internasional. Diharapkan, kerja sama ini akan mempermudah pemasaran produk hasil pertanian Indonesia di mancanegara.
“Sudah waktunya petani pangan dan pelaku pertanian hortikultura di Indonesia merambah pasar internasional secara berkesinambungan. Untuk itu HKTI memerlukan mitra kerja sama yang sudah terbukti mampu memberi nilai tambah bagi hasil-hasil pertanian di berbagai negara,” kata Ketua HKTI Moeldoko di sela penandatanganan kerja saa dengan IBA di Jakarta, Kamis (12/3). Penandatanganan MoU dilakukan bersamaan dengan Asian Agriculture and Food Forum 2020 (ASASFF) kedua, setelah sebelumnya diadakan pada tahun 2018.
IBA merupakan organsisasi non-profit yang memiliki prinsip giving back to society, sehingga kerja sama ini akan memberi manfaat tidak hanya bagi HKTI, petani dan pelaku pertanian, tapi juga masyarakat di sekitar mereka.
Dia mengatakan, HKTI melihat bahwa IBA sebagai sebuah entitas lintas negara yang memiliki kesamaan visi dan misi, dengan dukungan pengusaha mapan dari luar negeri. “IBA juga sudah melakukan penjajakan untuk membuka peluang kerja sama hingga ke Afrika,” kata dia.
Moeldoko mengatakan, penandatanganan MoU ini juga sebagai salah satu sarana bagi pebisnis Indonesia, di bidang sektor pangan dan hortikultura untuk dapat bertemu, bertukar pandangan dan pengalaman dengan pihak luar. “Ini juga sebagai ajang mencari pasangan bisnis (business matching) melalui pertemuan dan forum (business meeting and forum),” kata dia.
Melalui kerja sama ini, HKTI dengan dukungan IBA akan berkesempatan memperkenalkan teknik dan mesin pertanian canggih ke para petani dan pelaku pertanian di Tanah Air serta mengirim anak-anak muda Indonesia ke negara lain untuk belajar di bidang pertanian. “Diharapkan akan terjadi proses alih teknologi dan pengetahuan,’ kata Moeldoko.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua IBA Shan Shan mengungkapkan, Sebagai dengan dukungan penduduk yang besar, Indonesia memiliki potensi untuk dapat mengembangkan pertanian menjadi industri berskala internasional. “Kerja sama ini dilakukan dengan mengedepankan aturan di Indonesia dan memperhatikan prinsi-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),” kata Shan Shan.
IBA dan HKTI dalam waktu dekat akan menyusun langkah taktis strategis untuk menindaklanuti kerja sama yang lebih nyata dan menyeluruh dengan melibatkan petani, pelaku pertanian dan pengusaha hortikultura di Indonesia.(Bes).