Matanurani, Jakarta – Sejumlah anggota Komisi I DPR mengamini bahwa Presiden Jokowi bakal mengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam waktu dekat. Dua nama menguat menjadi calon Panglima TNI, KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Lalu, siapa yang berpeluang dipilih Presiden Jokowi menjadi Panglima TNI?
Analis Utama Lab 45, Andi Widjajanto, mengatakan, ada 4 pendekatan yang bisa digunakan untuk memprediksi siapa Panglima TNI.
“Pertama rotasi antarmatra, kedua, doktrin operasi gabungan. Lalu, ketiga, regenerasi kepemimpinan militer, dan terakhir stabilitas politik 2024,” kata Andi seperti dikutip dari kumparan, Selasa (15/6).
Jika melihat faktor rotasi dan regenerasi, maka yang tepat menjadi Panglima TNI pengganti Hadi adalah Yudo Margono. Saat ini, Hadi merupakan Panglima yang berasal dari matra udara. Sebelum Hadi, Panglima TNI dijabat Gatot Nurmantyo yang berasal dari AD. Sebelum Gatot, Panglima TNI dijabat oleh Moeldoko yang juga berasal dari matra darat.
“Berdasarkan pendekatan rotasi antarmatra, KSAL memiliki peluang terbesar menjadi Panglima TNI. Selain itu, sejak ada doktrin poros maritim diinisiasi 2014, jabatan Panglima TNI belum pernah dipegang perwira dari matra laut,” jelas dia.
Namun, ia menjelaskan, kalau tujuannya adalah menciptakan stabilitas politik jelang Pemilu Serentak 2024, maka Panglima TNI idealnya berasal dari matra darat. Andi menjelaskan, jika ingin Pemilu 2024 berjalan mulus, maka Panglima TNI angkatan darat idealnya sudah dipilih pada Maret 2023 atau sebelum tahapan politik dimulai.
Mengapa Panglima TNI dari AD dibutuhkan untuk stabilitas politik jelang Pemilu 2024?
“AD lebih memiliki organisasi dengan kedalaman gelar teritorial daripada AL dan AU. Jadi ketika nanti di tahun politik, tahun pemilu, militernya ditugaskan untuk perbantuan pengamanan pemilu, maka pada dasarnya mengandalkan gelar teritorial kewilayahan AD,” kata dia.
Jika Andika Perkasa yang dipilih Jokowi saat ini menjadi Panglima TNI, maka ia akan pensiun di November 2022. Sehingga sebenarnya Andika bakal pensiun sebelum tahapan politik Pemilu Serentak 2024 dimulai.
“Jadi, kira-kira Maret 2023 itu sudah ada Panglima TNI dari matra darat. Kalau Andika yang ditunjuk jadi Panglima sekarang, dia pensiun November 2022. Maka Panglima TNI dari matra darat akan menjabat Desember 2022 karena menjabat sebelum tahapan politik dimulai,” kata dia.
“Kalau stabilitas politik, kandidat terkuat yang akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto adalah KSAD Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun pada bulan November 2022, sehingga KSAD penggantinya dapat bertugas sebagai Panglima TNI sebelum tahapan Pemilu 2024 diinisiasi,” lanjut Penasihat Senior Kantor Staf Presiden ini.
Tapi, jika ini yang dipilih, maka prinsip rotasi tidak diberlakukan.
Andi menyebut, Presiden Jokowi bisa saja menerapkan kombinasi 3 pendekatan dalam pemilihan TNI. Artinya, prinsip rotasi, regenerasi, dan stabilitas politik 2024 terpenuhi.
Untuk memenuhi aspek rotasi dan regenerasi, maka Panglima TNI pengganti Hadi adalah Yudo. Setelah Yudo, Jokowi bisa memilih Panglima TNI dari matra darat untuk stabilitas politik di 2024. Yudo sendiri akan pensiun di November 2023.
“Kombinasi antara pendekatan rotasi dan stabilitas memang memperbesar peluang KSAL Yudo Margono sebagai kandidat Panglima,” kata dia.
Jika skenario kombinasi ini yang diambil, maka Yudo harus diganti sebelum dia pensiun. Sebab, di November 2023 tahapan politik pemilu 2024 sudah dimulai. “Bisa saja dipercepat Maret 2023,” kata dia.(Kum).