Home Ekonomi Menperin: Koperasi Mampu Ciptakan Pemerataan Ekonomi di Indonesia

Menperin: Koperasi Mampu Ciptakan Pemerataan Ekonomi di Indonesia

0
SHARE
Airlangga Hartarto

Matanurani, Jakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendukung peran koperasi dalam mengakselerasi peningkatan daya saing industri dalam negeri terutama sektor kecil dan menengah. Koperasi dinilai mampu menghimpun dan melibatkan masyarakat dalam menumbuhkan aktivitas wirausaha sehingga juga dapat mendorong pemerataan ekonomi di Indonesia.

“Bersama Kementerian Koperasi dan UKM, kami terus memacu koperasi sebagai mesin perekonomian yang inklusif di Tanah Air. Upaya ini akan menumbuh kembangkan industri kecil dan menengah (IKM),” ujar Airlangga melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (18/7).

Dalam menghadapi situasi persaingan usaha yang semakin ketat, dibutuhkan kecepatan, kreativitas dan inovasi. Untuk itu, perlunya kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah, perusahaan dan perguruan tinggi dalam menghasilkan produk-produk unggulan karya anak bangsa yang mampu membanjiri pasar dunia.

Kementerian Perindustrian menjalankan berbagai program dan kebijakan strategis guna mewujudkan posisi Indonesia sebagai negara industri maju. Langkah pertama adalah penguatan SDM (Sumber Daya Manusia) industri melalui pendidikan vokasi. Program tersebut telah menggandeng lebih dari 200 SMK dan ratusan industri di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

“Kementerian Perindustrian menginisiasi transformasi pendidikan dengan meluncurkan program link and match antara SMK dengan industri. Program tersebut telah menggandeng lebih dari 200 SMK dan ratusan industri di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Pada pekan depan, kami akan launching kembali untuk wilayah Jawa Barat,” ungkapnya.

Selain link and match, Kemenperin juga mendorong melalui Diklat 3in1 untuk industri padat karya seperti sektor industri garmen. Langkah kedua, yaitu pendalaman struktur industri.

“Upaya ini untuk penguatan pohon industri, khususnya pada sektor hulu. Dengan program ini, kami berharap bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan dunia pada beberapa sektor industri seperti industri stainless steel, pulp and paper serta otomotif. Selain itu, industri baja yang ditargetkan mampu memproduksi 10 juta ton per tahun,” jelasnya.

Ketiga, pengembangan sektor IKM melalui digitalisasi. Di mana sektor digital sedang tumbuh tinggi saat ini, pemerintah mendorong agar IKM Indonesia dapat memanfaatkan e-commerce local dan fintech local untuk memperluas pasar produk-produk IKM. Untuk kebijakan ini, Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM.

Langkah keempat, memacu industri padat karya berorientasi ekspor. Kemenperin tengah mendorong agar industri padat karya yang memiliki pangsa pasar ekspor besar seperti tekstil, perhiasan, furniture, elektronika dapat ditingkatkan produktivitas dan daya saingnya dalam upaya pemerataan ekonomi nasional.

“Kemudian langkah kelima Kemenperin yaitu mendorong industri nasional untuk mengimplementasikan Industri 4.0 agar lebih efisien dan produktif. Industri 4.0 ini relatif baru di dunia, namun seluruh negara-negara khususnya negara-negara G20 berlomba-lomba untuk dapat masuk dalam fase ini. Penerapan Industri 4.0 ini dapat dilihat pada sektor industri elektronika, makanan dan otomotif,” pungkasnya. (Mer)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here