Matanurani, Jakarta – Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Benny Pasaribu, membantah dugaan ekonomi Indonesia banyak dikuasai aseng dan asing. Benny pun justru menilai masuknya Penanaman Modal Asing justru Menciptakan Lapangan Kerja. Dan sejumlah perusahaan asing sahamnya pun sudah mulai diambil alih negara melalui BUMN.
“Jadi kalau ada yang bilang dikuasai aseng-asing tidak benar,” kata Benny, dalam paparannya tentang ‘Realitas dan perkembangan PMA dan dampaknya terhadap HAM’ pada diskusi yang digelar Kadin bertajuk Implementasi Nilai-Nilai HAM dalam Dunia Bisnis di Indonesia, di Hotel Puri Denpasar, Jakarta, Senin (10/12).
Benny pun menyarankan PMA jangan diartikan dikuasai oleh asing. PMA kata Benny yang juga Wakil Ketua Umum Kadin itu dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing, pengembangan ekonomi kerakyatan dan sebagainya.
Menurut mantan Ketua Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) itu masuknya PMA justru menciptakan banyak lapangan kerja. Dan jumlah tenaga kerja asing pun masih sedikit atau kurang dari 100 ribu orang. Justru jumlah tenaga kerja Indonesia di luar negeri, yang banyak. Jika dibandingkan dengan di Malaysia, dari 1,78 juta tenaga kerja asing, 700 ribu dari Indonesia.
“Yang penting kita perlu melindungi UMKM.”Kemarin ada 54 usulan dibuka dari DNI. Kita protes, kalau UMKM bisa mengapa diserahkan ke asing,” pungkas Benny. (Smn).
