Home Uncategorized Presiden Tegaskan Pancasila Menjadi Kunci Kerukunan Hidup Bangsa Indonesia

Presiden Tegaskan Pancasila Menjadi Kunci Kerukunan Hidup Bangsa Indonesia

0
SHARE

Matanurani, Yogyakarta  – Tak bisa dipungkiri, kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menjadi bagian penting dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karena itu, semangat memperkuat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus terus dikobarkan UGM sebagai upaya melanjutkan perjuangan tersebut.

“Kita berkumpul di sini untuk komitmen yang sama, untuk semangat yang sama, yaitu semangat untuk memperkuat Pancasila sebagai jiwa bangsa kita, sebagai jiwa raga kita, dan sebagai cara hidup berbangsa dan bernegara,” ujar Presiden saat memberikan sambutan pada Kongres Pancasila Ke-9 di Kampus UGM Yogyakarta, Sabtu (22/7).

Dalam sambutannya, Kepala Negara menceritakan pengalamannya saat bertemu banyak kepala negara, baik Presiden, Perdana Menteri maupun Raja. Dalam pertemuan tersebut, tak lupa Presiden juga menyampaikan keberagaman Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau, 714 suku yang berbeda-beda, 1.100 lebih bahasa lokal.

“Mereka selalu bertanya balik kepada saya bagaimana mengelola 17.000 pulau, 714 suku, 1.100 bahasa lokal, manajemennya seperti apa?” ujar Presiden.

Selain itu, para kepala negara juga menanyakan apakah Presiden Jokowi memahami semua bahasa daerah yang ada di Indonesia. Saat dijelaskan bahwa dirinya tidak memahami, mereka bertanya lagi, bahasa apa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan ratusan suku yang ada di Indonesia?

“Memakai bahasa Indonesia yang semua rakyat kita tahu dan mengetahui,” tutur Presiden.

Kekaguman para kepala negara itu bertambah dengan dipahaminya bahasa Indonesia oleh seluruh rakyat Indonesia yang saat ini berjumlah sekitar 250 juta orang.

“Insya Allah nanti sampai hari akhir, kita tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Presiden.

Lain halnya dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Kepala Negara menceritakan kondisi negaranya yang memiliki beragam kekayaan alam, mulai dari ladang gas, minyak, hingga tambang emas. Namun, kekayaan alam tersebut tidak dapat dikelola dengan baik karena terjadinya peperangan yang melibatkan 40 faksi.

Karenanya, Presiden Ghani menyampaikan kekagumannya karena 714 suku di Indonesia dapat hidup rukun dan damai.

“Jawaban saya sederhana karena Indonesia memiliki Pancasila. Sekali lagi karena Indonesia memiliki Pancasila, jangan melupakan ini,” ucap Presiden.

Saat itu juga Presiden Ghani, lanjut Kepala Negara, meminta Indonesia untuk berbagi pengalaman dengan Afghanistan. Caranya dengan mengirimkan delegasi menteri dan ulama ke Afghanistan guna memberitahukan kepada kelompok-kelompok yang bertikai mengenai kerukunan Indonesia.

“Atau mengundang 40 kelompok itu datang ke Indonesia untuk melihat,” ujar Presiden.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Pancasila bukan hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga menjadi rujukan negara lain. Meskipun demikian, Indonesia harus tetap belajar dari pengalaman buruk negara lain agar tidak terjadi di Tanah Air.

“Kita harus belajar pengalaman buruk negara-negara lain yang dihantui konflik-konflik sosial dan perang saudara. Ini yang harus menjadi catatan kita semuanya,” ucap Presiden. (Smn).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here