SETELAH masyarakat dan rakyat Indonesia gelisah dengan kebijakan longgar mengenai kepentingan China di Indonesia baik dana pinjaman, proyek investasi, maupun tenaga kerja yang dipekerjakan atau diselundupkan, kini kita dikejutkan munculnya wabah di China yang disebabkan oleh virus corona.
Virus Corona merupakan virus yang hampir sama dengan SARS, menyerang pernafasan dan tentu mematikan. WHO mengadakan pembahasan apakah kasus virus corona dapat dikategorikan menjadi wabah global.
Sumber virus ini berasal dari Wuhan China. Tercatat 26 korban mati dan 830 terjangkit. Penyebaran pun terjadi. Di China sendiri 56 juta warga dilarang bepergian. Deteksi aktif di kereta, bus, dan alat transportasi umum. Pos-pos kesehatan dibuat di bandara, terminal, dan stasiun. China panik.
Ternyata tersebarnya virus ini disebabkan bocornya pabrik rekayasa genetika untuk pembuatan senjata biologi. China sedang menyiapkan kekuatan serang senjata biologi yang membahayakan. Entah untuk melawan AS atau negara negara lain, yang jelas China serius menyiapkan senjata pembunuh massal ini.
Rupanya takdir China pabrik rahasia yang berada di Wuhan ini mengalami kebocoran sehingga merenggut korban warga China sendiri. Terhitung ada 500 pabrik bio farmacy di Wuhan. 8 di antaranya terbesar.
Indonesia mesti waspada dengan epidemi Virus Corona China ini. China sedang “ekspansi” ke negara kita. Manuver gerakan ke Natuna membuat kita kalang kabut. Masuk warga China ke negara kita pun cukup masif. Termasuk para pekerja proyek dan jaringan jalan maritimnya Pak Luhut. China ke depan akan lebih leluasa “bermain” di Indonesia. Daya dukung mereka cukup besar.
China Komunis sendiri panik dengan “senjata makan tuan” ini. Warga Wuhan dan beberapa kota lain telah dilarang bepergian. Suasana tegang dan dihinggapi rasa takut. Masker habis di toko atau apotik penjualan. Konon ada yang menggunakan pembalut wanita sebagai masker. Kota ditutup untuk mencegah penyebaran.
Negara AS, Jepang, Australia, dan Korea membuat sinyal waspada. Corona dapat menular ke mana-mana.
Hikmahnya adalah, pertama kita mesti berhati-hati dengan WN China yang masuk ke Indonesia, resmi atau tidak. Kedua, jangan bergantung pada kekuatan China karena hakikatnya rapuh juga. Ketiga, China negara komunis yang tidak memiliki nilai moral untuk menipu, menjebak, dan menyandera siapapun pemimpin di dunia.
Keempat, China zalim pada muslim sebagaimana terhadap Uighur. Kelima, China negara angkuh yang sedang membangkitkan kembali kekaisarannya. Keenam, warga China diaspora diikat untuk menjadi bagian dari kekaisaran. Ketujuh, menteri atau pejabat yang pro-China adalah pengkhianat bangsa.
Kedelapan, semakin China merajalela, semakin menguat gerakan anti-China. Kesembilan, rencana jahat selalu ada error yang membongkar. Kesepuluh, China itu biang budaya suap, narkoba, judi, serta kini virus berbahaya.
Semangat China untuk menguasai dunia di bawah Xi Jinping seolah ingin membangkitkan kekaisaran lama. Imperium digdaya. Tentu Indonesia harus waspada dan jangan menjadi bagiannya. Kekaisaran China mesti dilawan.
Tetapi bukan dengan Keraton Agung Sejagat atau Sunda Empire. Itu mah kodok yang ingin menjadi kebo.
Penulis adalah pemerhati politik.