Home News Surati Jokowi, Ini Pesan Para Tokoh soal Bencana Wabah Corona

Surati Jokowi, Ini Pesan Para Tokoh soal Bencana Wabah Corona

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Puluhan tokoh lintas elemen yang tergabung dalam Forum Risalah menyampaikan kepedulian dan kerihatinanannya atas kondisi bangsa Indonesia yang tengah dilanda virus Corona atau COVID-19.

Terlebih, pandemi Corona ini telah memakan banyak korban dari berbagai profesi di Indonesia.

Forum memandang wabah ini telah menimbulkan dua hal yang diistilahkan dengan kejutan. Pertama, kejutan kesehatan. Kedua, kejutan resesi ekonomi. Kedua kejutan tersebut adalah ujian sejarah bangsa yang sangat berat.

Forum yang meliputi dari agamawan, aktivis, akademisi, dan budayawan ini meminta pemerintah untuk benar-benar menggunakan tiga perspektif. Pertama, keselamatan jiwa masyarakat adalah prioritas tertinggi.

Kedua, keputusan pemimpin negara harus diarahkan untuk keselamatan jiwa bangsa. Ketiga, kemampuan manajemen untuk mengatasi krisis saat ini harus mendahulukan landasan ideal kepemimpinan, bukan hanya mengandalkan fungsi-fungsi sistem yang telah ada.

Dengan perspektif itu Risalah Jakarta menyampaikan lima risalah kepada pemerintah.

Pertama, terjalinnya kerja sama seluruh lapisan masyarakat. Kedua, tercukupinya pengadaan sarana dan alat kesehatan. Ketiga, terpenuhinya kepatuhan hukum semua pihak saat keadaan luar biasa. Keempat, terjaminnya keamanan sosial dan masyarakat pekerja. Kelima, terpenuhinya kerjasama internasional dan asistensi negara lain.

Masukan Forum Risalah itu disampaikan dalam surat terbuka yang dikirim kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa 31 Maret 2020.

Salah seorang penggagas Risalah Jakarta, Haidar Bagir mengatakan Forum Risalah Jakarta mengimbau kepada segenap komponen bangsa Indonesia untuk bersolidaritas dan bahu membahu dalam menghadapi wabah pandemi ini.

“Ikatan persaudaraan kebangsaan, bahkan persaudaraan kemanusiaan kita, haruslah benar-benar kita kedepankan dalam menyatukan langkah kita bersama pada hari-hari ke depan,” kata Haidar, di Jakarta, Rabu, (1/4/2020).

Dia menyarankan pemerintah untuk memberdayakan keberadaan tokoh agama, pemuka adat, budayawan, tokoh publik, artis, dan para pemilik pengaruh besar untuk bersama-sama melakukan kampanye menghadapi pandemi COVID-19.

“Khusus bagi setiap pemuka agama, kami mengimbau sementara waktu ini mengajak umatnya melaksanakan ritual peribadatan keagamaan secara massal tidak di ruang publik dan tidak di rumah ibadah yang menimbulkan kerumunan, melainkan menganjurkan umat untuk beribadah di rumah kediaman pribadi guna melindungi diri dari risiko wabah COVID-19,” tutur dia.

Haidar mencontohkan situasi di sebagian wilayah Jakarta yang memperlihatkan masyarakat masih melakukan kegiatan seperti biasa, baik di pusat-pusat keramaian maupun tempat ibadah.

“Arahkanlah paham ajaran agama dan berbagai ragam ritual pengamalan keagamaan, serta berbagai macam penyelenggaraan tradisi budaya yang memprioritaskan hakikat inti pokoknya, yaitu melindungi kehidupan manusia, agar senantiasa terjaga harkat, derajat, dan martabatnya,” tuturnya.

Menurut dia, saat ini adalah momentum untuk menunjukkan kepedulian sosial untuk saling menjaga.

“Saling berbagi dengan saudara-saudara kita sebangsa, setanah air dan sesama umat manusia,” tuturnya.

Sementara itu, Alissa Wahid yang juga merupakan fasilitator Risalah Jakarta mengatakan, perlunya kepastian sarana-prasarana dengan membangun sejumlah rumah sakit darurat di pusat dandaerah beserta keperluan alat-alat kesehatan.

Jika perlu, kata dia, siapkan rumah-rumah sakit lapangan untuk merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 ringan. Izinkan rumah-rumah sakit yang telah menyatakan siap untuk melakukan rapid test dan percepat hasil tes.(Ant).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here