Matanurani, Jakarta – Pengadaan vaksin virus korona pada tahun depan menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Pemerintah sudah menyiapkan dana pengadaan vaksin untuk tahun ini sebesar Rp3,8 triliun dan tahun depan disiapkan anggaran multiyears sebesar Rp37 triliun.
“Pemerintah sudah menyiapkan dana untuk tahun ini sebesar Rp3,8 triliun dan tahun depan secara multiyears ada Rp37 triliun,” ujar Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto seusai Sidang Kabinet Paripurna Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9).
Airlangga membeberkan prioritas pengadaan dilakukan baik untuk pengembangan mandiri vaksin Merah Putih maupun yang bekerja sama dengan luar negeri seperti Sinovac yang berkomitmen menyiapkan 290 juta vaksin dan G42 yang akan menyiapkan 30 juta vaksin.
“Kementerian Kesehatan juga akan menyiapkan untukk operasionalisasi vaksinasinya yang diperkirakan bisa dimulai di awal tahun dengan masuknya 30 juta vaksin yang diharapkan di akhir tahun ini,” ucap Airlangga.
Selain itu, tahun depan pemerintah juga akan melanjutkan program bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat yang terdampak pandemi covid-19. Airlangga menyatakan pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Dengan demikian program-program ini diharapkan untuk menjaga daya beli masyarakat di dalam situasi pandemi covid-19,” ujarnya.
Program bansos yang akan dilanjutkan tersebut yakni Banpres untuk UMKM, Program Keluarga Harapan (PKH), bansos sembako, dan program Kartu Prakerja. Airlangga juga menyebutkan program subsidi gaji juga akan dilanjutkan untuk kuartal pertama 2021.
“Program lanjutan yang dijadikan prioritas untuk bansos itu pertama bansos tunai yang terkait dengan Banpres untuk UMKM akan dilanjutkan. Bantuan untuk subsidi gaji itu juga akan dilanjutkan di kuartal pertama tahun depan kemudian yang ketiga terkait dengan Kartu Prakerja dan selanjutnya terkait dengan bansos PKH dan sembako,” pungkasnya.(Mei).