Matanurani, Jakarta – Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) atau PT Pupuk Indonesia (PI Persero) mengalokasikan belanja modal (capital expenditures/capex) sebesar Rp 9,92 triliun tahun depan. Di 2025, perusahaan pelat merah tersebut memiliki target produksi 19,16 juta ton setara pupuk dengan penjualan 14,23 juta ton
Menurut Direktur Utama PIHC Rahmad Pribadi, perusahaan menargetkan produksi 19,16 juta ton setara pupuk tahun depan, terdiri atas pupuk 12,6 juta ton dan nonpupuk 6,57 juta ton. Penjualan 2025 dipatok 14,23 juta ton setara pupuk, yakni 9,55 juta ton dari PSO (public service obligation), lalu 3,65 juta ton dari non-PSO, dan 1,03 juta ton dari nonpupuk.
Harapannya, pendapatan di 2025 ditargetkan Rp 93,52 triliun dengan capaian laba bersih Rp 3,26 triliun. “Demi mencapai sasaran kinerja produksi dan keuangan tersebut maka perusahaan mengalokasikan capex sebesar Rp 9,92 triliun tahun depan dengan Rp 3,38 triliun di antaranya untuk investasi rutin dan sisanya bagi investasi pengembangan dan investasi penyertaan,” ungkap Rahmad Pribadi.
Rahmad menjelaskan hal itu saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Jakarta pada 2 Desember 2024. Dalam paparan PIHC disebutkan, investasi pengembangan yang dilakukan perusahaan di 2025 mencakup kegiatan replacement/revitalisasi, ekspansi kapasitas, pengembangan pasar produk kimia, serta penunjang industri.
Sedangkan investasi penyertaan meliputi penguatan operating model, ekspansi portofolio produk, serta partnership untuk pengembangan bisnis. “Sasaran kinerja volume penjualan kami di 2025 ditargetkan 14,23 juta ton. Kami mengalokasikan capex Rp 9,92 triliun di tahun tersebut, yakni untuk investasi rutin Rp 3,38 triliun, investasi pengembangan Rp 6,06 triliun, dan investasi penyertaan Rp 477 miliar,” tutur Rahmad Pribadi.
Khusus pupuk bersubsidi, PIHC per 30 November 2024 telah menyalurkan jenis pupuk tersebut (realisasi penebusan) 6,7 juta ton. Capaian itu mencapai 88,9% dari kontrak penyaluran 7,54 juta ton (dari adendum kontrak) atau 70,2% terhadap alokasi 2024 sebesar 9,55 juta ton (Kepementan No 51 Tahun 2024).
Pupuk subsidi yang telah tersalurkan itu terdiri atas urea 3.406.119 ton, NPK sebesar 3.260.795 ton, dan pupuk organik 40.148 ton. Sebelumnya PIHC memastikan dengan realisasi tersebut maka ketersediaan atau stok pupuk bagi petani untuk menghadapi musim tanam padi Oktober-Maret yang tengah berlangsung saat ini masih sangat mencukupi. (Inv).