Home News Program 1.000 Desa Sapi Wujudkan Swasembada Daging

Program 1.000 Desa Sapi Wujudkan Swasembada Daging

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Mentan SYL menegaskan Kementerian Pertanian (Kemtan) bertekad mewujudkan kemajuan peternakan Indonesia, khususnya swasembada daging, sehingga secara bertahap dapat dipenuhi sendiri dan tidak lagi didatangkan dari negara lain.

Mentan mengatakan Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu lokomotif budidaya sapi Indonesia, sehingga peternakan di NTB harus bergerak lebih kuat guna menopang penyediaan daging nasional secara mandiri.

“Sesuai arahan Bapak Presisen Jokowi bahwa kita harus bisa cukupi kebutuhan pangan dari produksi sendiri. Kita masih impor 280.000 ton atau 1,2 juta ekor sapi per tahun. Masa harus beli dari luar, kenapa kita tidak produksi sendiri? Oleh karena itu, Pak Gubernur mari kita kuatkan pertanian NTB. Kita siapkan program 1.000 desa sapi, 1 desanya 200 ekor sapi. Kita kembangkan sapi limosin dan brahman, tak terkecuali sapi lokal juga,” kata Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/8).

Bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Tengah Moh. Suhaili Fadhil Thohir, Mentan juga baru saja melakukan panen 1.000 pedet hasil inseminasi buatan (IB) di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, NTB. Panen Pedet ini merupakan upaya menggairahkan peternak dan para stakeholder untuk terus bersinergi membangun peternakan yang maju, mandiri dan modern sehingga swasembada daging terwujud.

Dijelaskan Mentan, panen Pedet ini merupakan hasil IB program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) dalam rangka percepatan swasembada daging, sehingga Indonesia ke depan dapat mandiri daging sapi. Panen pedet ini juga untuk memastikan potensi peternakan sapi di NTB sebagai kekuatan nasional, sehingga peningkatan penyediaan daging melalui program Sikomandan berhasil diwujudkan.

“Untuk itu, sapi di NTB akan kita kembangkan lebih kuat ke depan. Kita punya konsepsi memajukan sapi di seluruh Indonesia yakni program 1.000 desa sapi, salah satunya desa di NTB ini menjadi lokomotifnya,” tutur Mentan.

“Bersama Pak Gubernur NTB, kebutuhan nasional terhadap daging sapi bisa dipasok dari NTB. Ini harus kita dorong serius karena sesuai dengan harapan Bapak Presiden agar ketersediaan pangan dilakukan secara mandiri,” tambahnya.

Hingga 27 Juli 2020 secara nasional, program Sikomandan telah melakukan IB sebanyak 2.318.136 akseptor, bunting 1.359.094 ekor dan kelahiran sebanyak 1.394.446 ekor. Dengan keberhasilan tersebut terjadi lompatan populasi sapi atau kerbau yang cukup signifikan selama 5 tahun terakhir, yaitu sebesar 3,37 juta ekor, sehingga populasi saat ini berjumlah 18,82 juta ekor.

Dalam panen Pedet ini, Mentan juga memberikan bantuan sektor peternakan untuk Provinsi NTB sebesar Rp 10,85 miliar dan khusus Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp 1,79 miliar. Bantuan untuk Provinsi NTB tersebut berupa bibit itik 10 ribu ekor, sapi potong 140 ekor, kambing 225 ekor, ayam lokal 4.000 ekor, dan optimalisasi reproduksi sebanyak 126.993 akseptor.

Selain itu menyerahkan juga fasilitas KUR BRI sebesar Rp 178,48 miliar, polis asuransi ternak sapi kerbau Provinsi NTB sebanyak 1.669 ekor, dan klaim asuransi ternak sapi kerbau Rp 1,67 miliar. (Bes).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here