Matanurani, Jakarta – Dewan Pers menekankan bahwa prinsip jurnalisme tak boleh dilupakan dalam dunia media digital. Kehadiran pers digital justru diharapkan dapat ‘menyehatkan’ dunia maya dan mengedukasi warganet.
“Transformasi digital memang ada yang berubah seperti penyampaian informasi, interaksi, atau user lebih dominan. Tapi, prinsip dasar jurnalisme tak boleh berubah,” kata Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo dalam webinar Media Lab, Jumat, (24/7).
Hukum besi yang tak boleh dibengkokkan tersebut adalah verifikasi, akurasi, pemisahan fakta dan opini, keberimbangan, dan asas praduga tak bersalah. Prinsip jurnalisme tak boleh terkikis walau era jurnalisme warga atau new media makin gencar.
Perusahaan media harus bisa beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat terhadap informasi. Namun, ia meminta media tetap berada di koridor pers dengan mengusung nilai dunia digital yang bisa ditiru publik.
Misalnya, membuat masyarakat yang aktif secara digital seperti jurnalisme warga atau pegiat media sosial dengan tetap menjaga tanggung jawab, etika, dan empati dalam berkomentar.
“Saya kira jurnalisme sebagai bidang itu bisa berkontribusi untuk menyehatkan ruang publik, terutama media sosial,” tutup dia.(Mei).
