Home News PPKM Jawa-Bali, Jokowi Sebut BOR Nasional di Bawah 50%

PPKM Jawa-Bali, Jokowi Sebut BOR Nasional di Bawah 50%

0
SHARE
Tenaga kesehatan merawat pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Dadi Keluarga, Kabupetan Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). RSU tersebut menambah ruang isolasi untuk pasien COVID-19 menjadi 22 kamar serta menambah jumlah tenaga medis sekaligus memperpanjang jam shift kerja, untuk mengantisipasi lonjakan karena Ciamis masuk dalam zona merah COVID-19 dan Jabar masuk kategori sinyal bahaya penularan COVID-19 dari Kemenkes. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.

Matanurani, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan rata-rata tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit (RS) berada di bawah 50%, tepatnya 48,14%, menyusul pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali pada masa pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah BOR di Jakarta sudah berada di kisaran 29,4%, Jawa Barat 32%, Jawa Tengah 38,3%, Jawa Timur 52,3%, di Banten 33,4%, di DI Yogyakarta 54,7%. BOR di Wisma Atlet sudah turun di angka 19,64%. Secara nasional, BOR berada di angka 48,14%,” kata Jokowi saat memberikan keterangan dampak PPKM terhadap BOR, Minggu (15/8).

Jokowi juga mengungkapkan hingga saat ini vaksinasi harian sudah mencapai 1,6 juta per hari. Selain itu, ia meminta dilakukan isolasi terpusat.

“Ini penting dan juga testing, tracing, saya minta terus ditingkatkan,” ujar Jokowi.

Ia melihat dalam sepekan terakhir, angka testing secara nasional berkisar di antara 130.000 sampai 140.000 orang per hari, sedangkan tracing pada kisaran lima sampai tujuh orang untuk setiap kasus positif baru .

“Meskipun ini masih berada di kategori sedang, tetapi saya patut mengapresiasi karena ada peningkatan. Testing harus terus diperbanyak agar kita mengetahui mereka yang terpapar sehingga bisa segera ditangani dan tidak menularkan kepada orang lain,” terang Jokowi. (Bes).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here