Home News Pengamat Sebut BUMN Bisa Jadi Parasit Bebani Uang Negara

Pengamat Sebut BUMN Bisa Jadi Parasit Bebani Uang Negara

0
SHARE

Matanurani, Jakarta — Peneliti Indef Abra Talattov menyebut perusahaan-perusahaan pelat merah (BUMN) berpotensi menjadi parasit dan membebani keuangan negara. Indikatornya, setoran BUMN ke negara terus turun, bahkan diperkirakan berlanjut dengan alasan pandemi virus corona (covid-19).

Salah satu indikator, kata Abra, rendahnya setoran yang masuk ke pos penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari hasil kekayaan negara yang dipisahkan.

Pada 2019, penerimaan PNBP dari pos tersebut sebesar Rp80,72 triliun atau tumbuh 79,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, pada tahun ini, penerimaan dari pos tersebut diproyeksikan minus 19,64 persen atau hanya mencapai Rp65 triliun.

Belum lagi, tahun depan, pemerintah kembali memangkas proyeksi PNBP dari kekayaan negara yang dipisahkan menjadi Rp26,13 triliun atau tumbuh negatif 59,90 persen.

“Saya mengkhawatirkan akan berlanjut. BUMN ini berpotensi menjadi parasit bagi APBN karena bukannya memberikan sumbangan berupa dividen yang meningkat, tapi dengan alasan covid-19 justru dividennya diturunkan,” ujarnya dalam diskusi virtual yang digelar Indef, Kamis (3/9).

Sebaliknya, lanjut Abra, permintaan BUMN untuk suntikan modal negara (PMN) terus meningkat. Ia mencatat PMN 2019-2020 meningkat signifikan dari Rp3,6 triliun, menjadi Rp31,2 triliun.

Pada tahun depan, jumlahnya meningkat lagi menjadi Rp37,4 triliun dalam nota keuangan rancangan APBN 2020.

“Bahkan, paparan Kementerian BUMN, kemarin, dinaikkan lagi jadi Rp62,98 triliun. Jadi sudah sangat luar biasa bagaimana BUMN bukannya membantu terhadap penerimaan negara dari sisi deviden malah meranggas keuangan negara dari sisi PMN,” tandasnya.(Cen).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here