Home News Pembangunan Tol ‘Undang’ Investasi Rp100 T hingga Akhir 2020

Pembangunan Tol ‘Undang’ Investasi Rp100 T hingga Akhir 2020

0
SHARE
Presiden Jokowi ketika meresmikan Tol Sragen Ngawi di Sragen, Rabu (28/11/2018).

Matanurani, Jakarta  — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan melanjutkan pembangunan konstruksi jalan tol. Bahkan, ia mengatakan proyek infrastruktur tersebut akan mendatangkan investasi Rp100 triliun hingga akhir tahun.

“Dengan demikian, dalam jangka pendek akhir 2020 akan ada Rp100 triliun investasi. Tapi untuk kuartal III saja kami hitung Rp53 triliun,” ujarnya dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo, Rabu (9/9).

Basuki sendiri baru saja menyaksikan PPJT Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo hari ini. Total investasi dari proyek tol tersebut mencapai Rp26,7 triliun.

Pengerjaan tol tersebut dilakukan oleh konsorsium yang dipimpin PT Daya Mulia Turangga Gama Group, beserta dua BUMN yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Ruas tol sepanjang 91,93 Km ditargetkan mulai pengerjaan konstruksi pada Oktober 2020, sehingga dapat mulai beroperasi di 2023 mendatang.

“Konsorsiumnya alhamdulillah lead dari swasta, sedangkan Tut Wuri Handayani-nya juga ini ada Adhi karya dan Jasa Marga,” tuturnya.

Selanjutnya, pemerintah juga dalam proses lelang Tol Yogya-Bawen sepanjang 75 Km. Tol tersebut memiliki nilai investasi Rp17,7 triliun. Proyek tol tersebut ditargetkan selesai pada 2023 mendatang.

“Negosiasi saya pantau langsung mudah-mudahan tidak lebih dari dua minggu,” ucapnya.

Kemudian, sejumlah pembangunan proyek jalan tol lainnya seperti Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Tol Kediri-Kertosono, dan sebagainya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan pembangunan jalan tol akan mendorong perekonomian Indonesia. Ia meyakini investasi pada jalan tol akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi pada kuartal II 2020 lalu sebesar 5,32 persen.

Sebab, pembangunan jalan tol ini akan menggerakkan aktivitas ekonomi lain seperti penjualan semen, baja, dan bahan baku lainnya. Selain itu, konstruksi jalan tol akan menyerap banyak tenaga kerja.

“Tadi Menteri Basuki mengatakan pada kuartal III ini bisa Rp50 triliun-an disalurkan ke bawah dan Rp100 triliun sampai akhir tahun. Ini saya kira pencapaian yang baik untuk ekonomi kita. Tahun ini kami berharap bisa mungkin minus 0,5 persen atau plus 0,5 persen untuk pertumbuhannya,” tuturnya.

Namun, Luhut menekankan sejumlah hal dalam pembangunan jalan tol meliputi pembebasan lahan hingga uji kelayakan (feasibility study/FS). Ia mengimbau semua pihak untuk tetap tertib administrasi meskipun proses pembangunan jalan tol dipercepat.

“Saya juga ingin kita semua tertib administrasi, sehingga semua proses walaupun cepat tapi tetap sesuai aturan main. Jadi, saya titip pada teman-teman yang terlibat dalam proses ini agar perhatikan hal ini,” katanya. (Cen).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here