Home Nasional Presiden Jokowi Direncanakan Resmikan Tol  Depok – Antasari Seksi I, Digratiskan Seminggu

Presiden Jokowi Direncanakan Resmikan Tol  Depok – Antasari Seksi I, Digratiskan Seminggu

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Presiden Jokowi direncanakan akan meresmikan Tol Depok-Antasari (Desari) seksi I Antasari-Brigif sepanjang 5,8 km. Ruas tol yang dibangun mulai 2014 itu, sebelum diresmikan, juga telah menjalani uji laik fungsi sejak Juli 2018.

Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, masyarakat tidak akan dikenakan biaya terlebih dulu ketika melintasi ruas Tol Desari seksi I selama sepekan setelah peresmian ini.

“Ya seperti tol lain yang diresmikan, Tol Desar seksi I ini kita gratiskan seminggu dulu,” ujarnya, Kamis (27/9).

Tol Desari sendiri terdiri dari 3 seksi, yakni seksi I Antasari-Brigif (5,8 km), seksi II Brigif-Sawangan (6,3 km), dan seksi III Sawangan-Bojonggede (9,5 km). Berdasarkan target penyelesaian, Tol Desari seksi II dan III diharapkan selesai di 2019.

“Kalau sudah selesai, Tol Desari ini akan mempunyai panjang 21,6 km. Ya mudah-mudahan selesai sesuai targetlah,” papar Herry.

Total investasi pembangunan Tol Desari secara keseluruhan mencapai Rp2,99 triliun, yang terdiri dari biaya konstruksi sebesar Rp1,46 triliun dan biaya pembebasan tanah sebesar Rp 769 miliar. Biaya itu karena melibatkan juga pembangunan jalan layangnya.

“Nanti PT Citra Waspphutowa yang memegang konsesi. Iya, anak usaha CMNP (Citra Marga Nusaphala Persada-red),” ucapnya, seperti dilansir dari Kumparan.(Kum).
[2:06 PM, 9/27/2018] Pak Simon: Indonesia Fokus Perbaiki Defisit di Tengah Kenaikan The Fed

Matanurani, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, walaupun Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (Fed) menaikkan suku bunga acuannya, pemerintah Indonesia harus tetap fokus memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan.

 “Yang penting, kita harus tunjukkan bahwa kita akan terus berupaya memperbaiki masalah struktural defisit di transaksi berjalan,” ujar Bambang di Jakarta, Kamis (27/9).

Bambang pun menyebut, kenaikan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) memang sudah diantisipasi oleh para pelaku pasar. Rupiah pun melemah terhadap dolar AS.

Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, bergerak melemah sebesar 17 poin menjadi Rp14.908 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.891 per dolar AS.

“Makanya terjadi pelemahan rupiah kan. Itu kan sesuatu yang sudah diantisipasi. Terkait arus modal, tentunya kita harus lihat bagaimana pandangan dari investment manager terhadap portfolio dari emerging markets, termasuk Indonesia,” kata Bambang.

Saat ditanyakan apakah kenaikan suku bunga acuan The Fed perlu disikapi dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia BI 7-Days Reverse Repo Rate, Bambang mengatakan bank sentral tentunya punya pertimbangan tersendiri.

“Terserah otoritas moneter, mereka punya pertimbangan lain. Tapi dari sisi pemerintah, kita harus tunjukkan konsistensi memperbaiki defisit transaksi berjalan,” ujar Bambang.(Ant).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here