Home Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dua Sisi yang Jadi Kesatuan

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dua Sisi yang Jadi Kesatuan

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Perubahan nomenklatur Kementerian Pariwisata (Kemenpar) jadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) disebut sebagai hal positif. Keputusan menyatukan pariwisata dan ekonomi kreatif dinilai akan berimbas lebih oke buat pasar.

Pendapat itu dilontarkan Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu M. Faozal. Ia menyambut positif strategi pemerintah dalam menyatukan pariwisata dan bekraf karena keduanya cocok dijadikan satu-kesatuan.

“Jadi saya pikir bagus strategi pemerintah menyatukan tourism dan bekraf, dua sisi yang menjadi satu kesatuan. Ekonomi kreatif tentu akan bisa lebih oke kepada pasar jadi saya pikir ini positif,” katanya, Jumat (25/10).

Tahun ini perkara biaya tambahan bagasi maskapai penerbangan di Indonesia disebutnya sudah turut berimbas negatif pada jumlah kunjungan turis. Ia berharap itu bisa menjadi perhatian Wishnutama sebagai Menparekraf yang baru.

“Permasalahannya bekraf kita satu tahun terakhir ini tertekan karena domestik, ada bagasi berbayar. Wisatawan kita yang biasanya enjoy dampaknya besar tertekannya ekonomi kreatif,” ujar Faozal.

Sehubungan itu, ia pun membeberkan bahwa saat ini Mandalika sudah punya 321 UKM. Namun, saat ini keberadaannya belum maksimal.

“Di kawasan Mandalika sudah terbangun stand 321 UMKM pastinya peruntukannya untuk ekonomi kreatif sampai hari ini belum bisa dimaksimalkan untuk meyakinkan pasar,” ucapnya.(Det).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here