Matanurani, Jakarta – Wasekjen Partai Hanura Petrus Selestinus menilai Prabowo Subianto telah mendoktrin tim suksesnya dengan informasi bohong, manipulatif dan provokatif soal kondisi Indonesia yang sedang terancam karena melemahnya rupiah.
Pidato Prabowo itu dinilai sebagai upaya menghasut masyarakat agar tidak mempercayai pemerintah. Tapi, Petrus mengatakan pidato Prabowo tersebut seperti tindakan ‘bunuh diri’.
“Kata-kata yang digunakan Prabowo Subianto dalam sambutannya itu, jelas mengandung muatan yang manipulatif, provokatif dan tidak berdasarkan bukti-bukti alias fiksi, sehingga ini jelas sebagai langkah menggali kuburan untuk ‘bunuh diri’,” kata Petrus, Senin (10/9).
Sebab, menurutnya, apa yang diungkap Prabowo tersebut bertolakbelakang dengan kondisi sosial di lapangan. Masyarakat pun dianggap semakin cerdas menilai kinerja pemerintah dalam mengelola perekonomian.
“Ternyata masyarakat dan TNI jauh lebih cerdas dan kritis dari seorang Prabowo Subianto dalam menilai slogan-slogan bombastis yang tidak didukung dengan bukti-bukti terutama tentang hal-hal strategis yang secara faktual berbeda dan bertentangan dengan apa yang dilihat dan dirasakan oleh masyarakat dan anggota TNI di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Sebagai capres, Prabowo seharusnya memberikan pendidikan politik yang baik dengan menyampaikan pidato sesuai fakta.
“Prabowo Subianto seharusnya mengekspose materi-materi yang kontennya tentang pendidikan politik yang jujur dan sehat bagi masyarakat, karena kita belum memasuki tahapan kampanye,” tandasnya.
Diketahui, Capres Prabowo Subianto mengungkapkan Indonesia dalam kondisi terancam akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ditambah, kata Prabowo, kekayaan alam Indonesia juga dikuasai asing. Hal itu dikatakan saat menghadiri acara ulang tahun Djoko Santoso, di Bambu Apus, Jakarta, Sabtu (8/9).(Mer).