Matanurani, Jakarta – Dalam upaya meminimalisasi dampak dari penyebaran virus corona atau Covid-19, Pemerintah tengah menyusun rencana paket stimulus fiskal jilid III. Sebelumnya, paket stimulus I telah diluncurkan pada 25 Februari 2020 senilai Rp 10,3 triliun, disusul dengan stimulus II pada 13 Maret 2020 lalu senilai 22,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, salah satu fokus dari paket stimulus ketiga yang tengah disusun pemerintah ini adalah sektor kesehatan.
“Untuk stimulus ketiga, pertama adalah kesehatan. Kita akan lihat segala kebutuhan di bidang kesehatan, kita akan flush (guyur) di situ. Berapa jumlahnya masih belum (dihitung). Kita akan memberikan surat edaran dan sekarang BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sedang menghitung, Kemkes (Kementerian Kesehatan) juga menghitung, sehingga kami nanti akan melihat berapa yang dibutuhkan untuk peningkatan kapasitas rumah sakit, kebutuhan alat pelindung diri, dan sebagainya, termasuk upgrading rumah sakit kalau memang masih keburu untuk dilakukan,” kata Sri Mulyani dalam video conference realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 edisi Maret 2020, Rabu (18/3).
Sri Mulyani berharap stimulus ketiga ini bisa memberikan efek yang positif tidak hanya dalam upaya penanganan kesehatan, tetapi juga bagi industri-industri alat kesehatan.
“Itu nanti dalam bentuk baik untuk penanganan kesehatan, sekaligus sebagai stimulus. Karena nanti yang kita harapkan seperti industri-industri yang menghasilkan alat kesehatan, mustinya akan pick-up, maupun daerah-daerah dari sisi membangun atau upgrade rumah sakit. Kita harapkan ini memberi efek positif,” kata Menkeu.
Fokus kedua dalam stimulus terbaru ini adalah social safety net atau bantuan sosial. Sri Mulyani mengatakan pemerintah saat ini masih merumuskan kebijakan yang paling tepat untuk membantu seluruh lapisan masyarakat.
“Kalau kita ingin melakukan social safety net, memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, ini banyak sekali opsinya. Bisa menggunakan PKH (Program Keluarga Harapan), kartu sembako, dan lain-lain. Kalau kita ingin coverage-nya dinaikkan, kan sekarang yang terkena ini bukan hanya 40 persen penduduk miskin, tapi juga misalnya pedagang kaki lima dan lainnya. Jadi kita akan lihat di mana data base yang paling solid mencakup sektor-sektor informal dan cara membantu mereka harus seperti apa,” kata Sri Mulyani.
Ditambahkan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, fokus ketiga dalam paket stimulus terbaru ini adalah membantu dunia usaha agar bisa tetap bertahan di tengah ketidakpastian akibat wabah virus korona.
“Kita akan terus memperhatikan perkembangan perekonomian yang terjadi dan merumuskan stimulus ketiga sesuai koridor tersebut,” tegas Suahasil Nazara. (Bes).