Matanurani, Jakarta – Terpilihnya Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) terus dikaitkan dengan statusnya sebagai menantu Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Maruli adalah menantu Luhut dari putri pertamanya bernama Paulina Uli Pandjaitan.
Banyak kalangan yang tidak kaget atas keputusan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Selain menantu Luhut, Maruli pernah menjabat sebagai Danpaspampres Joko Widodo pada tahun 2018-2020.
Merespons hal itu, Wakil Ketua PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) Ubaidillah Amin Moch angkat bicara. Ia mengaku heran publik membaca Maruli terpilih sebagai orang nomor satu di Pangkostrad karena menantu Luhut.
Ia mengaku tidak terkejut denganĀ terpilihnya Maruli sebagai Pangkostrad baru menggantikan Jenderal Dudung Abdurrachman. Sebab, yang ia ketahui Maruli adalah salah satu jenderal yeng memiliki segudang prestasi.
“Pak Maruli kalaupun sebagai Pangkostrad menantu Luhut ya itu privilege, tapi Pak Maruli prestasinya bukan kacang-kacangan,” kata Ubaid seperti dikutip dari rmol, Minggu (23/1).
Wakil Ketua PP Laziznu ini mengaku mengamati sepak terjang mantan Danpaspamres Joko Widodo 2018-2020. Saat menjabat Korem 074/Warastratama, Maruli terpilih sebagai Dankorem terbaik.
Maruli, kata Ubaid adalah tentara yang banyak menghabiskan waktu di satuan tempur diantaranya Kopassus dan Detasemen Tempur Cakra.
Bahkan saat menjabat Pangdam Udayana, Maruli dikenal karena banyak membantu masyarakat yang kekurangan air di Nusa tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Sepengetahuan Ubaid, moncernya prestasi Maruli ia dapatkan sejak orde baru. Padahal, saat orde baru Luhut merupakan salah satu jenderal yang dipinggirkan oleh rezim Soeharto.
“Prestasi Pak Maruli prestasinya jelas, Pak Luhut kan bukan siapa-siapa, orang (Luhut) yang diasingkan orde baru. Kalau bukan orang prestasi, tidak mungkin pak Maruli secemerlang ini prestasinya,” pungkas Pengasuh Ponpes Annuriyah Kaliwining, Jember, Jawa Timur ini. (Rmo)