Matanurani, Bogor – Presiden Joko Widodo meminta jajaran kementerian/lembaga untuk memperkuat belanja modal. Sebaliknya, ia meminta agar belanja barang untuk dikurangi. Hal itu disampaikan Jokowi disampaikannya dalam sidang kabinet paripurna yang membahas ketersediaan anggaran dan pagu indikatif 2020.
“Yang ingin saya tekankan, seperti kemarin juga sudah kita sampaikan, belanja modal agar diperkuat, agar ditingkatkan, semua kementerian harus bisa memaksa organisasinya agar penyerapan anggaran betul-betul bisa direalisasikan. Yang Kedua, belanja barang kurangi sebanyak-banyaknya,” tutur Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4).
Ia pun meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani agar penyusunan pagu indikatif 2020 mengacu sebagaimana penyusunan pada 2017.
“Tolong betul-betul dipakai sebagai patokan dan dipaksa untuk masuk ke angka-angka itu,” tegasnya.
Terkait belanja modal, Jokowi menyampaikan bahwa seluruh daerah kecenderungan masih berkutat pada infrastruktur. Pasalnya, mereka masih membutuhkan pembangunan infrastruktur baik yang berkaitan dengan pembangunan jalan maupun masalah air.
“Mungkin kalau lihat perjalanan 4 tahun ini, Kementerian PU yang bisa merealisasikan anggaran-anggaran yang diberikan, mungkin anggaran-anggaran yang kira-kira masih di kementerian lain ragu, masukan saja ke (kementerian) PU,” katanya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama semua kementerian. Ia meminta agar pembangunan SDM bisa terkonsolidasi dengan baik.
Dalam waktu dekat, kata Jokowi, akan ada pembahasan secara spesifik untuk membahas pembangunan SDM tersebut.
Terkait pembangunan SDM tersebut, ungkap Jokowi, akan ada kebijakan-kebijakan untuk memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan. Hal itu dilakukan agar mereka juga ikut bersama-sama melakukan pelatihan secara besar-besaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Saya harapkan dalam waktu dekat ini dilakukan rapat terbatas yang berkaitan dengan ini sehingga nantinya anggaran bisa tepat sasaran, pelaksanaan bisa sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan sehingga benar-benar terjadi peningkatan produktivitas tenaga kerja kita,” pungkasnya. (Mei).