Matanurani, Jakarta – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali membuat heboh publik lewat pernyataannya baru-baru ini.
Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sampai harus angkat bicara untuk meluruskan pernyataan Presiden ke-5 Indonesia itu.
Megawati membuat pernyataan kontroversial saat menjadi pembicara dalam acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan ‘Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting’, yang digelar BKKBN beberapa waktu lalu.
Putri Presiden Pertama RI, Soekarno ini, mengaku heran melihat banyaknya ibu-ibu yang senang pergi untuk menghadiri pengajian, tapi lupa mengurus anaknya.
“Saya melihat ibu-ibu itu, maaf ya, sekarang kan budayanya beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully. Kenapa toh, seneng banget ngikut pengajian?” kata Megawati, Sabtu (18/2).
Megawati menyinggung dengan sebuah pertanyaan, sampai kapan ibu-ibu gemar menghadiri pengajian.
Ia mengkhawatirkan nasib anak-anak yang ditinggal ibunya demi mengikuti kegiatan keagamaan.
“Maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu ini pengajian ini sampai kapan tho yo? Anakke arep dikapakke (anaknya mau diapain)?” katanya.
Kendati merasa heran, Megawati dalam pernyataan selanjutnya mengatakan bahwa sebenarnya dirinya tidak bermaksud untuk melarang ibu-ibu mengikuti pengajian. Sebab, dirinya juga pernah ikut pengajian. Hanya saja, Megawati menyarankan dan meminta agar para ibu-ibu ini tetap mengutamakan keluarga, terutama dalam mengurus anak.
Pernyataan ini sontak membuat heboh dunia maya.
Megawati memang telah meminta maaf atas pernyataannya itu.
Namun, MUI tetap harus meluruskan maksud dari sang mantan presiden.
Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Muhammad Cholil Nafis menjelaskan, kegiatan pengajian tidak sampai mengganggu waktu mengasuh anak.
“Saya maafkan. Tapi tak ada ceritanya ibu-ibu rajin ngaji itu jadi bodoh dan tidak kreatif,” tulis Kiai Cholil dalam akun Twitternya, dikutip Senin (20/2).
Menurutnya, mengaji adalah kegiatan yang punya banyak manfaat, terkhusus bagi ibu-ibu rumah tangga.
“Ngaji itu melatih hati dan mengkaji melatih pikir. Keduanya banyak yang bisa memadukan sekaligus,” jelasnya.
Ia maklum kalau Megawati tak suka ikut pengajian.
Namun demikian, ia mengingatkan Megawati untuk tidak memberikan perspektif negatif terhadap masyarakat, yang tidak sepemikiran dengan dirinya.
“Soal tak senang ngaji tak apalah, tapi tak usah usil dengan ibu-ibu yang rajin ngaji sampai kapan pun,” tegasnya. (Pal).