Matanurani, Jakarta – Kementerian Keuangan sudah menyalurkan anggaran Rp 14,8 triliun untuk ketahanan pangan hingga April 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, realisasi ini juga meningkat 12,1% jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal ini dipengaruhi meningkatnya penyaluran dana desa dibidang ketahanan pangan.
“Ketahanan pangan ini sangat penting dalam APBN kita, realisasinya Rp 14,8 triliun atau naik 12,1%,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN, Senin (28/5).
Adapun realisasi ini disalurkan melalui belanja kementerian/Lembaga (K/L) diantaranya kepada Kementerian PUPR sebesar Rp 4,1 triliun utamanya untuk pembangunan bendungan lanjutan yang progresnya sudah mencapai 27%, serta rehabilitas irigasi yang progresnya mencapai 27,8%.
Kemudian oleh Kementerian Pertanian Rp 1,8 triliun antara lain untuk bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 23,8 ribu unit.
Oleh Kementerian Kelautan, dan Perikanan sebesar Rp 1,4 triliun, untuk bantuan benih sebanyak 22,1 juta ekor, dan bantuan alat penangkap ikan sebanyak 2,5 ribu unit.
Badan Pangan Nasional realisasinya mencapai Rp 400 miliar untuk pemantapan ketersediaan dan stabilisasi pasokan dan harga pangan
Selanjutnya, melalui belanja non K/L realisasinya mencapai Rp 700 miliar, digunakan untuk subsidi bunga kredit resi gudang.
Terakhir, melalui transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp 7,1 triliun untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan tangkap dan budidaya dalam skala desa. (Ktn).