Matanurani, Jakarta – Presiden Joko Widodo akan mendapatkan penghargaan Global Citizen Award atas kepemimpinan Indonesia di G20 dan upayanya untuk perdamaian dan keamanan pasca pandemi.
Penganugerahaan penghargaan tersebut akan dilakukan selama Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York pada 19 September mendatang.
“Ini adalah pencapaian Pak Presiden atas upayanya untuk berpartisipasi dalam kemanusiaan dan perdamaian. Dengan kehadirannya di Moskow dan Kyiv, presiden mencoba keluar dari masalah pangan, energi, dan keuangan agar tidak mengganggu stabilitas global,” ujar Direktur Jenderal Multiateral Kementerian Luar Negeri RI, Tri Tharyat dalam media briefing di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (12/9).
Akan tetapi, Tri mengatakan, dalam acara penyerahan penghargaan nanti, Jokowi kemungkinan besar tidak akan hadir.
“Konfirmasi yang kami terima, memang Bapak Presiden tidak berangkat untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB tahun ini,” ujarnya.
Nantinya, ketidakhadiran Jokowi akan diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menerima penghargaan Global Citizen Award.
“Jokowi tidak dapat menyampaikan pidato melalui video karena keputusan PBB yang ingin itu dilakukan secara in person 100 persen. Sesuai tata urutan pembicara, Ibu Menlu akan bicara atas nama Republik Indonesia di hadapan 400 tamu undangan,” jelasnya.
Penghargaan Global Citizen Award diberikan kepada mereka yang berpartisipasi dalam kemanusiaan dan perdamaian. Selain Jokowi, penghargaan ini juga akan diberikan kepada Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson dan Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. (Rmo).