Matanurani, Jakarta – Korea Rural Community Corporation (KRC) memenangi proyek irigasi terbesar yang terletak di 22 area dengan luas sekitar 143.000 hektare (ha) untuk proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation (SIMURP) Komponen A.
Kim In-sik, CEO KRC mengatakan, berencana untuk menerapkan teknologi infrastruktur pertanian canggih Korea Selatan di Indonesia setelah memenangi proyek untuk desain dan pengawasan yang tersebar di 22 area irigasi di Indonesia Pada Juni 2021.
KRC terpilih sebagai pemenang untuk Konsultan Manajemen Proyek (PMC, Project Management Consultant) yang merupakan bagian dari proyek SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation).
KRC juga memenangi proyek desain dan pengawasan (Komponen A) dengan luas sekitar 143.000 ha yang terletak di 22 area irrigasi pertanian Indonesia.Pada bulan Oktober 2019 di bawah Departemen Sumber Daya Air, Kementerian PUR RI.
KRC (lead firm) bersama dengan tiga perusahaan lokal Indonesia yang bergabung sebagai konsorsium telah mengirimkan EOI (Expression of Interest). Selanjutnya, KRC Consorsium bersama dengan 6 perusahaan Joint Venture lainnya masuk kedalam shortlist yang di umumkan pada bulan Desember 2020, kemudian di bulan Februari 2021 KRC mengirimkan proposal, dan diumumkan sebagai pemenang proyek desain dan pengawasan (Komponen A) bulan Februari 2022
.’Kami sangat senang dapat menerapkan teknologi infrastruktur pertanian canggih Korea ke seluruh wilayah Indonesia dengan memenangkan proyek desain dan pengawasan daerah irigasi terbesar setelah mendapatkan proyek manajemen infrastruktur pertanian,. Saat ini KRC telah memenangi proyek komponen A (proyek komponen C pada bulan Juni 2021),” ujar Kim In-sik dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (7/2).
Proyek Komponen A meliputi 22 daerah irigasi skala besar yang fokus pada perancangan desain dan pengawasan untuk modernisasi sistem irigasi dan drainase. Proyek Komponen B fokus pada proyek modernisasi sistem irigasi hilir bendungan Jatiluhur.
Proyek ini berada dibawah naungan Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan total biaya proyek sekitar Rp 285 milliar yang didanai Bank Dunia (World Bank). KRC akan mengirimkan tiga tenaga ahlinya ke Indonesia untuk bekerja mulai bulan maret tahun ini selama kurang lebih 33 bulan untuk pengerjaan desain dan juga pengawasan.
Kim Dong-in, Direktur bagian Luar Negeri KRC mengatakan, Indonesia merupakan bagian inti dari kebijakan negara selatan baru, dan KRC telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam waktu yang cukup lama.
Melalui ini projek yang berlangsung ini, KRC dan pemerintah Indonesia akan lebih memperkuat kerja sama di bidang infrastruktur pertanian serta berencana untuk meneruskan teknologi tinggi yang digagas oleh KRC di masa depan. (Mei).