Home News IMF: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5,6% dalam Jangka Menengah

IMF: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5,6% dalam Jangka Menengah

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) menyimpulkan bahwa perekonomian Indonesia terus berjalan dengan baik. Hal itu tercermin dari  Laporan Konsultasi Article IV IMF dengan Indonesia.

Dalam laporan tersebut, produk domestik bruto (PDB) riil tercatat tumbuh 5,1% pada kuartal III/2017 dibandingkan 5% pada 2016. Pertumbuhan tersebut dipimpin oleh arus ekspor yang kuat dan investasi yang stabil.

Adapun, laporan ini disusun sebelum Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 yang hanya mencapai 5,04% atau di bawah target yang ditetentukan pemerintah sebesar 5,2%.

Di sisi lain, inflasi inti tetap stabil di kisaran 3 %. Defisit neraca berjalan turun menjadi 1,5%  terhadap PDB pada kuartal I-III/2017 karena kenaikan ekspor. Namun, pertumbuhan kredit masih lamban mencerminkan lemahnya permintaan dan ketatnya standar kredit perbankan,” tulis IMF dalam laporannya, Rabu (7/2).

Selain itu, IMF juga menyebutkan bahwa prospek ekonomi Indonesia terbilang positif. Pertumbuhan PDB riil meningkat secara bertahap menjadi 5,6% dalam jangka menengah. Pertumbuhan tersebut diperkirakan akan di dorong oleh permintaan domestik yang kuat.

Sementara itu laju inflasi diproyeksikan akan tetap pada kisaran 3,5% atau sesuai dengan target Pemerintah Indonesia. Laju inflasi tersebut didukung oleh stabilnya harga pangan dan administered prices, dan juga ekspektasi inflasi yang terjaga.

Defisit neraca berjalan diperkirakan akan tetap berada pada kisaran mendekati 2% terhadap PDB karena harga komoditas yang kuat dan ekspor yang kuat.

Di sisi lain, risiko terhadap prospek ekonomi Indonesia tetap condong ke sisi negatifnya, termasuk lonjakan volatilitas keuangan global, ketidakpastian seputar kebijakan ekonomi AS, penurunan pertumbuhan di China, dan ketegangan geopolitik.

“Shortfall penerimaan pajak dan membengkaknya kebutuhan pembiayaan fiskal karena suku bunga yang lebih tinggi masih akan membayangi dari sisi domestik,” tulis IMF.

Adapun kuatnya pertumbuhan ekonomi global dan kenaikan harga komoditas diperkirakan akan memberikan kejutan positif bagi ekonomi tanah Air. (Smn).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here