Matanurani, Jakarta – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar acara HUT ke 50 nya di Hotel Discovery Ancol Jakarta, Rabu (7/6). Sejumlah tokoh dan undangan serta praktisi pertanian hadir pada momentum usia emas organisasi yang digawangi oleh Kepala Staf Presiden sekaligus Ketua Umum HKTI Moeldoko.
Dalam sambutannya Moeldoko menegaskan bahwa HKTI harus dapat memperkuat posisinya sebagai mitra strategis pemerintah.
“Jika kebijakan pemerintah berpihak kepada petani maka HKTI memiliki kewajiban untuk mendukungnya. Namun, jika kebijakan pemerintah merugikan petani, maka HKTI siap untuk mengkritik kebijakan yang salah tersebut,” sebut Moeldoko..
Dalam momentum usia emas HKTI yang ke 50, delapan (8) penghargaan diberikan kepada tokoh-tokoh yang peduli pertanian.
Mulai dari pengusaha, perusahaan, milenial, petani hingga kepala daerah
Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI Dr Benny Pasaribu di daulat menjadi tokoh peduli pertanian bidang akademisi dan peneliti pertanian.
Tokoh yang satu ini memang sudah tidak asing lagi menjadi akademisi dan peneliti pertanian di Indonesia. Terutama gagasan dan ide briliannya tentang hilirisasi hasil pertanian yang berbasis produk unggulan daerah.
Menurutnya hilirisasi sangat penting karena memiliki nilai tambah yang bisa dinikmati oleh petani.
“Nilai tambah yang dihasilkan akan mempercepat peningkatan kesejahteraan petani dan rakyat Indonesia. Pertumbuhan ekonomi akan tinggi, lapangan pekerjaan akan terbuka luas dan keadilan ekonomi antara daerah dan kota akan terus meningkat, ujar Benny.
Selain tokoh peduli pertanian, DPP HKTI juga memberikan penghargaan pin emas kepada tokoh yakni DR H Oesman Sapta dan Dr Siswono Yudo Husodo.