Home News Batak Center Gelar Bulan Kebudayaan Batak di Jakarta, Agustus-September 2022

Batak Center Gelar Bulan Kebudayaan Batak di Jakarta, Agustus-September 2022

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Menyongsong Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba, Batak Center mengadakan Bulan Kebudayaan Batak pada Agustus sampai September 2022 di Jakarta.

Sedangkan Pra Kongres I yang rencananya dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ini akan digelar di Museum Nasional, Jakarta, 27-28 September 2022.

Ketua Panitia Irjen Pol (Purn) Drs Erwin TP Tobing menjelaskan, tujuan diadakannya acara ini untuk mengaktualisasi kembali dan merevitalisasi kebudayaan Batak, khususnya di kalangan generasi muda milenial.

“Dalam rangka Bulan Kebudayaan Batak yang dimulai 5 Juli sampai 30 Agustus, Batak Center menggelar enam perlombaan yang diikuti khusus kalangan generasi muda yakni lomba menulis aksara Batak Toba, menulis artikel berbahasa Batak Toba, Marumpasa, pidato berbahasa Batak Toba, Martumba Versi Tiktok, dan Maruning Uningan. Perlombaan diadakan dengan menggunakan platform digital dan media sosial dan pengumuman juara pada tanggal 28 September 2022,” jelasnya.

Erwin menambahkan, pada 27 September akan diselenggarakan Pra Kongres I Kebudayaan Batak Toba dengan kegiatan, antara lain, seminar Bahasa Batak dan seminar Women 20 (W20) dengan menghadirkan tokoh-tokoh perempuan Batak nasional.

Diakhiri tanggal 28 September 2022 dengan pagelaran malam budaya dan musik Batak.

Sementara Ketua Panitia Pengarah, Dr Pontas Sinaga mengemukakan, dalam kegiatan ini Batak Center mengajak lembaga Batak seperti Lokus Budaya Batak dan para tokoh marga Batak untuk membahas semisal tentang tata kelola adat Batak dengan paradigma baru.

“Supaya orang Batak, semisal, kalau berpesta itu tidak terlalu memboroskan waktu dari pagi hingga malam, namun bagaimana pesta itu berlangsung efektif dan efisien serta esensial,” beber dia.

Pontas menambahkan kegiatan pra Kongres ini tidak hanya di Jakarta, tetapi diadakan juga di Tapanuli Utara dan Jerman.

Sedangkan Wakil Sekretaris Panitia Pengarah, Johanes Marbun SSn MA, mengutarakan latar belakang kegiatan ini diadakan tidak lepas dari keprihatinan semakin tergerusnya adat dan budaya Batak Toba.

“Di kalangan orang tua, budaya Batak itu masih melekat, tapi generasi muda semakin tergerus karena perkembangan teknologi digital yang begitu cepat. Jadi, kita berupaya bagaimana melalui kegiatan kebudayaan ini mampu mengintervensi platform media teknologi ini agar kebudayaan lokal tidak tergerus. Inilah yang menjadi tantangan sekaligus persoalan kita,” katanya. (Sib).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here